Jakarta, CNN Indonesia —
Tentara Israel dilaporkan mengebom rumah sakit Indonesia (RS) di Jalur Gaza Palestina pada Sabtu (19/10).
Marwan Al Sultan, Direktur RS Indonesia, mengatakan pemadaman listrik terjadi di lantai atas RS Indonesia.
“Pagi-pagi sekali, sebuah rumah sakit Indonesia diserang oleh tentara Israel. Mereka menyerang lantai dua dan tiga rumah sakit tersebut,” kata Sultan dalam keterangan organisasi relawan MER-C yang diakses fun-eastern.com.
Lalu mengapa Israel menyerang rumah sakit Indonesia di Gaza, yang menurut Israel terdapat terowongan rahasia?
Tentara Israel menyerang rumah sakit Indonesia di Gaza karena Israel curiga ada terowongan rahasia di bawah rumah sakit tersebut.
The Guardian melaporkan bahwa terowongan rahasia tersebut digunakan oleh kelompok milisi Hamas sebagai jalur rahasia untuk menyerang wilayah Israel.
“Hamas secara sistematis membangun rumah sakit di Indonesia untuk menutupi infrastruktur teroris bawah tanah,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari.
Gambar satelit juga menunjukkan bahwa terowongan di bawah rumah sakit Indonesia di Gaza telah digunakan oleh Hamas untuk menyelundupkan roket.
Selain itu, Hajari menuding RS Indonesia di Gaza digunakan sebagai depo bahan bakar Hamas. Ia pun mengklaim hal itu dibenarkan melalui rekaman audio salah satu pegawai Hamas.
Namun klaim tersebut belum dapat dibuktikan hingga saat ini.
Serangan Israel terhadap RS Indonesia di Gaza sebenarnya terjadi pada November 2023.
Saat itu, tank Israel dikabarkan mengepung rumah sakit Indonesia dari berbagai sisi. Kemudian mereka menembakkan roket ke seluruh rumah sakit.
Akibatnya, beberapa bagian RS Indonesia kemudian rusak parah. Kerusakan ini mengejutkan Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir Al-Burshu, yang tidak bisa memahami perilaku tentara Zionis.
“Kami kaget dan ngeri saat melihat pemandangan yang ditinggalkan tentara Israel di rumah sakit Indonesia,” ujarnya, menurut Al Jazeera.
Kemudian penyerangan terhadap RS Indonesia di Gaza membuat marah mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi. Sebab, ia menilai tindakan tersebut bertentangan dengan hukum internasional.
“Serangan tersebut jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional. Semua negara, terutama yang mempunyai hubungan dekat dengan Israel, harus menggunakan seluruh pengaruh dan kemampuannya untuk menyerukan Israel menghentikan kejahatannya,” kata Retno.
—
Catatan Redaksi: Judul berita diupdate pada pukul 17:10 WIB tanggal 22 Oktober untuk memperjelas bahwa tidak ada kebakaran di RS Indonesia. Presiden MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad mengatakan gedung yang terbakar itu adalah tempat penampungan pengungsi di sebuah sekolah dekat rumah sakit Indonesia. Lebih lanjut di sini. (gas/rds)