
Jaket, CNN Indonesia –
Hukum (Menkum) Roh Supratman Agtas mengatakan bahwa maaf atas tindakan kriminal yang menyebabkan hilangnya negara bisa dalam denda damai.
Menurutnya, otoritas ketenangan dimiliki oleh Menteri Kehakiman karena hukum penggugat baru mengizinkannya.
“Tanpa menolak kemungkinan presiden (memberikan korupsi untuk pengampunan) karena hukum penggugat baru memberi ruang Menteri Kehakiman untuk mendenda denda perdamaian dalam kasus -kasus seperti itu,” kata Sophartman dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Selasa (12/24).
Sophartman melaporkan niat Shalom adalah akhir dari kasus di luar pengadilan dengan membayar denda yang disetujui oleh Menteri Kehakiman.
Konflik dapat digunakan untuk berurusan dengan tindakan kriminal yang menyebabkan hilangnya negara.
Ketentuan ini dapat ditemukan dalam paragraf 1. Bagian 35 huruf k di kantor penggugat. Dalam peraturan ini, Menteri Kehakiman adalah wajib dan wewenang untuk “mengurus kegiatan kriminal yang menyebabkan hilangnya ekonomi negara dan dapat menggunakan denda perdamaian dalam langkah -langkah ekonomi berdasarkan undang -undang dan peraturan.”
Sophartman mengatakan implementasi denda damai masih menunggu peraturan turunan dari kantor penggugat. Pemerintah dan Parlemen sepakat bahwa peraturan derivatif mereka adalah dalam bentuk Menteri Kehakiman.
“Peraturan yang dipertimbangkan belum. Kami telah menyimpulkan antara pemerintah dan parlemen, itu sudah cukup untuk Menteri Kehakiman,” katanya.
Sophartman mengatakan, bahkan jika undang -undang dan peraturan memungkinkan korupsi, presiden sangat spesifik dan mencoba memberikan hukuman maksimal.
Dia mengatakan dalam perlakuan korupsi bahwa pemerintah telah membahas perhatian mereka pada unsur -unsur pemulihan properti.
Dia mengatakan perlakuan korupsi bukan hanya penalti, tetapi juga berupaya memulihkan aset untuk dijalankan.
“Hal yang paling penting, bagi penduduk pemerintah dan Indonesia, adalah bagaimana properti dapat berjalan. Jadi Anda dapat memaksimalkan pemulihan aset, Anda dapat memaksimalkan hilangnya negara, dibandingkan dengan hukuman saja,” katanya.
Dia mengulangi pengampunan atas operasi hukum pidana sebagai hak konstitusional presiden yang diberikan oleh Konstitusi 1945.
Namun, ini tidak berarti bahwa presiden akan mengizinkan promosi bebas.
“Kami akan menunggu kebijakan presiden nanti. Kami tidak diinstruksikan, siapa yang akan menjadi aplikasi,” katanya. (FRA/YOA)