
Jakarta, CNN Indonesia –
Wakil Ketua Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal, Parlemen, percaya bahwa pengumuman pengajaran Presiden (Inpres). 4 (Inpres) tahun 2025 termasuk data sosial dan nasional untuk meningkatkan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan komunitas kebijakan kesejahteraan.
Cucun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto untuk program DTSEN.
“Ya, sebagai pemimpin DPR, saya harus berterima kasih, berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto karena telah menandatangani pengajaran Presiden DTSEN.
Terima kasih juga kepada Departemen Persetujuan Komunitas yang terkoordinasi (PM Kemneko) dan untuk semua kementerian dan organisasi yang bekerja untuk mencapai DTSEN. Menurut CUCUN, implementasi DTSEN tidak mudah.
“Tidak mudah untuk mengenali DTSEN ini, kami tahu bahwa masalah data selalu rumit. Tetapi Alhamdulillah telah mengimplementasikan DTSEN ini karena komitmen kerja, kementerian, dan lembaga PM di bawah koordinasi,” kata Cucun.
Cucun, di sisi lain, mengharuskan pemerintah untuk memverifikasi dan memverifikasi DTSEN secara teratur. Dia menekankan bahwa jika konfirmasi dan konfirmasi dilakukan secara teratur, data akan sangat akurat.
“Saya mendengar ada satuan tugas (pasukan kerja) dan hotline. Tentu saja, hanya penting, saya berharap gugus tugas ini memverifikasi dan memverifikasi data secara teratur,” katanya.
Perlu dicatat bahwa DTSEN adalah kecenderungan dari tiga prinsip utama data, yaitu kesejahteraan sosial (DTK), pendaftaran sosial dan ekonomi (repsosek), dan kecepatan penjualan kemiskinan ekstrem (p3ke).
Biro Statistik Pusat (BPS) kemudian bergabung dengan Sistem Manajemen Populasi (SIAK) yang dimiliki oleh Kementerian Dalam Negeri untuk memastikan keakuratan data.
(Rir/rea)