Seoul, CNN Indonesia —
Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Faik Fahmi menargetkan pendapatan perseroan mencapai Rp 20,3 triliun pada akhir tahun 2024.
Ia yakin tujuan tersebut bisa tercapai setelah mergernya PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Faik mengatakan, keputusan merger dinilai tepat untuk memperbaiki struktur bandara di Indonesia. Pihaknya juga optimis pendapatan perseroan akan terus tumbuh dalam lima tahun ke depan hingga mencapai Rp35 triliun.
“Target pendapatan kami di tahun 2024 sebesar Rp 20,3 triliun, dan kami memiliki target mencapai Rp 35 triliun untuk lima tahun ke depan,” kata Faik dalam wawancara eksklusif di Seoul, Korea Selatan (Korsel) Rabu (16/10).
Faik mengatakan, untuk mencapai tujuan di atas, pihaknya akan menerapkan beberapa cara inovatif untuk meningkatkan pendapatan baik dari aspek aero maupun non-aero.
Dari segi non-aerodinamis, ruang komersial seperti terminal di bandara terus dikembangkan. Ia juga mengatakan, pihaknya akan memperbaiki proses sertifikasi penumpang agar lebih cepat dan memberikan waktu lebih banyak bagi mereka untuk berbelanja.
“Jadi kita punya rencana mana brand yang punya pendapatan tinggi dan mana yang tidak, kita tata ulang sekaligus kita perbaiki tampilan bandaranya,” kata Get it.
“Optimalisasi aset di luar bandara secara kolaboratif memanfaatkan aset yang ada. Secara strategis, kami juga akan menciptakan suasana bertema dan menarik di bandara sehingga pengunjung merasa nyaman dan leluasa berbelanja,” lanjutnya.
(moh/sfr)