Jakarta, CNN Indonesia —
Amerika Serikat mengatakan mereka tidak memiliki bukti keberadaan markas Hizbullah di bawah rumah sakit Sahel di Dahiyeh, selatan Beirut, tempat mereka menyimpan dana.
“Kami belum melihat bukti apa pun mengenai hal ini saat ini. Namun, Anda tahu, kami akan terus bekerja sama dengan teman-teman Israel kami untuk mendapatkan konfirmasi yang baik mengenai apa yang mereka lihat,” kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin kepada wartawan di Roma, Kamis. . (24/10) Al Jazeera melaporkan.
Sebelumnya, Israel menuduh kelompok militan Hizbullah menyimpan $500 juta atau sekitar Rp 7,7 triliun di kamar tidur di bawah rumah sakit di luar ibu kota Beirut.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan, Senin (21/10) bahwa bunker Hizbullah ditemukan di bawah rumah sakit Sahel di Dahiya. Kediaman itu dikatakan berisi sejumlah besar uang tunai dan emas.
Bunker tersebut disebut-sebut merupakan salah satu tempat persembunyian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sebelum ia dibunuh pada 27 September. Uang yang ada di bunker tersebut konon digunakan Hizbullah untuk membangun kekuatannya.
“Bunker itu sengaja ditempatkan di bawah rumah sakit dan berisi uang tunai dan emas senilai lebih dari setengah miliar dolar,” kata Hagari, menurut The Times of Israel.
Menanggapi tuduhan tersebut, Fadi Alameh, direktur Rumah Sakit Sahel dan anggota Parlemen Lebanon dari partai Gerakan Syiah Amal, mengatakan.
Dia mengatakan kepada Reuters bahwa apa yang dikatakan Israel tidak benar. Ia juga menilai kasus tersebut mencemarkan nama baik.
(Gas/DNA)