
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden AS Donald Trump bersikeras menerima pengungsi dari Mesir dan Jordan Gaza. Dia menekankan bahwa kedua negara Arab menolak rencana itu, tetapi percaya.
Pernyataan Trump pada hari Kamis (30/1) atau Presiden Mesir Abdel Fatta al-CC, Raja Jordan Abdullah II Hamas dan hari berikutnya penolakan Ghans sebagai akibat dari perselisihan Israel.
“Mereka [Mesir dan Yordania] melakukannya,” kata Trump.
“Mereka melakukannya. Kami melakukan banyak hal untuk mereka dan melakukannya. ‘
Ini diinformasikan setelah meminta tanggapannya terhadap penolakan Mesir dan Yordania untuk memperhitungkan dan dapat dianggap sebagai tarif di kedua negara untuk mendorong mereka.
Setelah taruhan Israel-Hamas berlaku pada 19 Januari, Trump merancang rencana minggu lalu untuk “membersihkan” Jalur Gaza dan dengan demikian pergi ke ‘aman’ seperti Mesir atau Yordania.
Dia mengatakan gencatan senjata dipanaskan dalam waktu 15 bulan dan Palestina berubah menjadi ‘tempat pembongkaran’.
Duta Besar Trump untuk Timur Tengah, Steve Witcoff, melakukan perjalanan langka ke Gaza minggu ini. Dia juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sementara itu, Mesir pada hari Rabu (29/1) sebagai kepala konduktor Amerika, “tidak adil untuk memindahkan orang -orang Palestina dari negara mereka.”
Demikian pula, Raja Jordan Abdullah menekankan ‘keadaan tanahnya’ untuk perlunya melindungi orang -orang Palestina di bumi mereka.
Sebagai sengketa Israel-Hama pada Oktober 2023, baik Mesir dan Yordania Warestina memperingatkan warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat. (CHRI/AFP)