
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan tidak ada lembaga untuk membantu Indonesia menyuntikkan kematian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
“Dia berjanji bahwa ada agen hadiah bahwa tidak ada dana di mana mereka ada, tidak ada. Karena kita harus memaksa APBN atau PLN untuk membuat ikatan baru untuk membiayai itu lagi,” katanya dalam News Outlook 2025 di Westin Hotel, Kamis (1/30).
Bahlil mengatakan Indonesia tidak ingin memadatkan PLT. Namun, jika tidak ada dana, maka langkah ini tidak akan berakhir.
“Kami menginginkannya, tetapi pertama -tama ada uang. Jika tidak ada uang, maaf, bos kami harus terlebih dahulu melindungi kebutuhan domestik,” katanya.
Bahlil mengatakan Indonesia adalah dilema yang terkait dengan transisi energi. Karena biaya passing energi tidak murah.
Selain itu, sebagai inisiatif Perjanjian Paris, Amerika Serikat sebenarnya meninggalkan persetujuan.
Jika Amerika Serikat selalu menjadi promotor Perjanjian Paris, ia hanya menyerah, melanjutkan Bahlil, maka Indonesia juga merupakan dilema bahwa ia terus mengikuti persetujuan.
“Ketika dia berbicara tentang energi baru ini yang membicarakan sesuatu di sana -sini, hampir ketidakpastian dimulai. Mengapa? Karena energi terbarukan baru ini adalah komitmen dari perjanjian Paris.
“Saya dengan tulus mengatakan kami berada dalam posisi yang sangat rajin untuk mengikuti drum ini (Perjanjian Paris).
(Agt/fby)