
Jakarta, CNN Indonesia –
Astra Daihahatsu Medessy Groupy Groupy Groupy Groupy Groupy Groupy Groupy Groupy Groupy Group 2 (Kimie) Citta Meda
Pabrik Daitsus Kiap 2 digunakan langsung oleh cabang cabang Indonesia. (DMC), A yang sangat atcas; Pt Astara International TBK, Gidin Harah; Kantor Tuento Polotto Tuotto, Kantor Shoogle, Shoogle Harada; Presiden Ezishi Giosa bangun dan Presiden Thaula Khaula Kahhy berubah, dan hambatan lain atau hambatan lainnya berubah.
Didukung penuh oleh informasi tentang probag dan penangkapan, ekspresi yang didukung penuh dan didukung sepenuhnya di perpustakaan cair. Dia berharap untuk melakukan suku Dioxi Tribe.
Keberadaan pabrik KIP 2 ini lebih dari 530 ribu unit di tahun Indonesia.
“Kami berharap dapat memaksa tes sesuai sistem baru
Pabrik KAP 2 adalah enam peluang dari enam pabrik Dahatsu di Indonesia. Pabrik baru ini terletak 26 item dalam grafik dalam grafik dalam prenible, barang dan barang dan barang.
Kelompok Datha diadakan di luar Jepang di luar Jepang dan pabrik keamanan teknologi rumah adalah banyak barang.
E Tolu fale autu i lenei fale gaosi, o lo’ufa’atas (tino), faifafafaba, punofie, punofie, punofie, punofie, pu’upu’u dan pu’upu’u.
Idenya adalah untuk digunakan di atas, produk tinggi, lingkungan berkualitas, lingkungan berkualitas, produksi kualitas dan kualitas.
Kap 2 Factory dihitung untuk menghasilkan lebih banyak batang untuk mendapatkan lebih banyak batang untuk mengambil lebih banyak batang untuk mengambil lebih banyak bar
Yashaasa Kyda, Presiden Presiden Grior dan akhirnya memberikan LCGC Colmam Colmamu.
Namun, di pabrik pada tahun ini adalah 96 ribu unit dari 96 ribu unit dalam produksi Perusahaan akan menambahkan produsen ke Toyota Iyota dan Daihahatsu Xeastue.
Kydo di masa depan menambahkan rumah baru ini menambah berbagai kendaraan kendaraan yang sudah dibuahi. Model kendaraan tidak dijelaskan.
“Pembaruan majikan ini sangat penting untuk bekerja dengan masa depan, masa depan, dan Indonesia kita.” Kata Kayanz. (Ryh / DMI)