
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Koordinasi Pekerjaan Ekonomi Airlangga Hartarto mengatakan bahwa proyek untuk membiayai perubahan energi untuk pertukaran energi (JETP) terus bekerja, terlepas dari kenyataan bahwa Amerika Serikat (AS) meninggalkan kontrak.
Perjanjian JETP didirikan antara Indonesia dan negara maju, anggota International Partnership (IPG). Organisasi ini dikelola oleh Amerika Serikat dan Jepang. Sementara para anggotanya memiliki Denmark, Inggris Raya, Italia, Jerman, Kanada, Kanada, Prancis dan Uni Eropa.
Airangga mengatakan bahwa pemerintah membahas pengembangan JEDP yang berkelanjutan dengan Bank Dunia (Bank Dunia) dan Jepang.
“Kami berbicara dengan Bank Dunia dan Jepang ketika Amerika Serikat membatalkannya,” katanya.
Airangga mengatakan bahwa Jeapp akan terus bekerja sama dengan negara -negara lain yang berpartisipasi dalam kontrak ini.
“Pesawat akan terus beroperasi dengan negara -negara lain di JETP,” katanya.
JEDP adalah komitmen pembiayaan dari negara -negara maju untuk anggota G7 untuk membiayai pertukaran energi di negara -negara berkembang dan negara miskin. Kontrak tersebut merupakan tanggapan terhadap diskusi tentang pendanaan G20 Exchange di puncak Bali pada November 202.
Pada waktu itu, anggota G7 G7 yang berjanji untuk membantu Indonesia dalam pertukaran energi menjadi $ 20 miliar dalam dolar Amerika atau RP314 triliun.
Sayangnya, pembiayaan tidak gratis, gratis, tetapi utangnya disebut “tetapi aliasing menjadi. Berdasarkan file yang dikeluarkan oleh Sekretariat Indonesia, anggaran energi dibagi menjadi dua sumber.
Pertama -tama, pembiayaan publik adalah $ 11,5 miliar dalam atau $ 1,78 dari Republik Polandia. Jumlahnya berisi $ 300 juta dana bantuan untuk mendapatkan $ 2,1 miliar hingga $ 6,9 miliar.
Kemudian pinjaman non -kompresi sebesar USD 1,6 miliar, modal sendiri atau investasi dalam jumlah USD 400 juta, dan USD 300 juta lainnya tidak terbatas.
Kedua, dana pinjaman komersial swasta bernilai $ 10 miliar, 155 triliun dari Republik Polandia.
Mengacu pada data bantuan sangat kecil. Faktanya, sumber lunak dan komersial untuk memastikan anggaran.
Fungsi penjamin APBN diizinkan sesuai dengan ketentuan dukungan fiskal melalui kerangka pembiayaan dan pembiayaan untuk pertukaran energi dalam listrik.
(PTA / FBY)