
Yakacart, kamu -n -n indonesia –
Komisi Eksisi Korupsi (CPK) telah meminta Gerardra Anwar Sadad, anggota parlemen Indonesia, untuk menyelidiki kemungkinan kasus korupsi dengan mengelola dana grup hibah untuk kelompok (POCMA) dari Java 2021-2022 penangkapan provinsi.
Ulasan ini terkait dengan posisi Anwar Sadad sebagai wakil presiden Parlemen Provinsi Timur dari 2019 hingga 2024.
“Tes dilakukan di gedung CPK Red and White atas nama Amerika Serikat,” kata Tessa Mahardika Sugirto dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Rabu (1/8).
“(Khawatir) mengunjungi,” lanjutnya.
Ini sedang dirancang ulang karena pada 22 Oktober 2024, Anwar Sadad tidak menghadiri ujian. Bahan yang dipelajari di Anwar belum diketahui.
Namun, CPK melaporkan bahwa ia sedang mempelajari taksi dari anggota DPRD provinsi Java melalui tersangka banyak sektor swasta.
Selain tim investigasi Anwar Sadad, tiga saksi lainnya dijadwalkan hari ini. Mereka atas nama Ahmad Iskandar (Wakil Presiden Parlemen Provinsi Java Timur dari 2019 hingga 2024) dan Ahmad Hadi Fausan dan Chris Susmanoro (pribadi).
Dalam proses berjalan, tim investigasi CPK mencari beberapa tempat di timur Jawa dan masa tinggal mantan menteri desa di Dadmygrad (PDTT) Abdul Halim Iskandar Jumat, 6 September 2024.
CPK menyita uang dalam rupee dan denominasi mata uang asing senilai £ 250 juta.
Abdul Halim bekerja sebagai presiden Eastjava DPRD (2014-2019). Dia adalah saudara dari Direktur Jenderal Direktur Jenderal (PCB) dari National Waking Part (PCB).
Pada tanggal 26 Juli 2024, CPK mengeluarkan 2024 dekrit nomor 965 sehubungan dengan larangan 21 orang.
Mereka pendek (penyelenggara/anggota Parlemen Provinsi Java Timur); AI (East Java DPRD Provinsi Negara Bagian/Anggota); AS (Penyelenggara Nasional/Anggota Provinsi DPRD); BW, JPP, juga kuas (pribadi).
Kemudian dengan, WK, AJ, MAS, AA, AH (Pribadi) dan FA (Penyelenggara Nasional/Anggota Sampang Regence DPRD).
MAH (Eastern Java Provinsi DPRD Negara/Anggota), JJ (Probolinggo Regence DPRD State Organizer/Anggota) dan AMM, RWS, MF, AM dan MM dari sektor swasta.
Sejauh 15 Juli 2024, tim investigasi CPK melakukan serangkaian kegiatan dalam bentuk tes saksi di Suraba dan penyitaan dokumen terkait.
(TSA/RYN)