
Makassar, CNN Indonesia –
Sulawesi DPRD South E, Mahmoud, mengatakan: Siswa di 38 sekolah menengah di Sulawesi Selatan diancam untuk mempelajari perjalanan seleksi nasional berdasarkan SNBP sepulang sekolah, dan tidak memenuhi data siswa dalam database sekolah dan siswa (PDS).
Mahmoud, Rabu (2/2), mengatakan kepada para jurnalis: “Ada Macksar Three, SMK Nigger 17, SMK Nigger 1 dan SMK Nigers 2. Untuk semua Sulawesi Selatan ada 38 sekolah menengah/setara.”
Mahmoud mengatakan kontroversi itu, kepala Sulawesi DPRD Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan, akan menghubungi 38 sekolah untuk menjelaskan penyebabnya sampai data siswa dicatat dalam PDS.
“Kami akan menyebutnya semuanya seperti semacam pengawasan nasihat untuk menghindari pengulangan,” katanya.
Namun, Mahmoud, partainya, bersama dengan South South South South South South South Office, untuk sementara waktu akan mencoba menemukan solusi terbaik untuk siswa sekolah menengah yang mengancam perjalanan SNBP.
Dia menjelaskan: “Melalui Menteri Regional Provinsi Selatan Salawi Selatan, Kementerian Pendidikan dikirim surat dan saya pikir itu adalah jawaban karena itu terjadi tidak hanya di Sulawesi Selatan, tetapi juga nasional.”
Sebaliknya, siswa Makassar, 17 sekolah menengah negara bagian bersama dengan banyak orang tua, demonstrasi terorganisir di Sekolah Sulawes Selatan karena mereka tidak memenuhi informasi tentang sekolah dan database siswa (PDS).
Siswa bertemu dengan perwakilan Kantor Selatan Selatan Selatan Selatan pada pertemuan itu dan para siswa menumpahkan apa yang mereka hadapi selama tiga tahun. Namun, karena mereka tidak terdaftar dengan PDS, mereka mengancam ketidakmampuan untuk belajar melalui jalur seleksi nasional berdasarkan keberhasilan (SNBP).
“Sangat sulit bagi kami, kami berbicara tentang mimpi dan harapan yang terekspos, tetapi karena kelalaian di sekolah, kami seharusnya tidak menjadi hambatan bagi kami,” kata salah satu sekolah menengah ketujuh belas pada pertemuan dengan Sulawesi Selatan.
Secara terpisah, Kepala Direktur Sekolah Menengah Negara Bagian Makassar 17, Abu Hanafi mengaku bahwa sekolah itu terlambat untuk mengisi siswa siswa di PDSS
“Kami sedang mengerjakan sisi akhir kami dan saya harap kami bisa melakukannya. Kami mencoba bergerak seperti ini, ”kata Abu untuk fun-eastern.com.
Abu menjelaskan bahwa sekolah mengisi formulir siswa di PDS, tetapi sudah terlambat untuk mencatat semua tingkat siswa sekolah menengah Makassar 17 sehingga sekolah tidak dapat mengakses PDS.
“Sejauh ini, kami masih mencari cara terbaik untuk mengakses nilai untuk menjadi yang pertama, perlahan -lahan diunggah, jadi waktu yang disebutkan, pembatasan ke tempat ke -31 kemarin, jika dilanjutkan hari ini, jika kami telah mencatat nilai dengan kekuatan akhir komite SPNB yang kami tunggu hari ini dapat diizinkan hari ini.”
Abu mengutip sekitar 145 siswa sekolah menengah Makassar direkam pada rute SNBP. Sementara sekolah masih menunggu akses ke PDS.
“Jika jumlah siswa berasal dari 10.360 siswa siswa, ada 145 ilmu alam dan ilmu sosial, sisa -sisa nilai kami akan menunggu karena ditutup kemarin. Kami akan dengan jelas menunggu hasil masa depan dan kami diterima untuk menjadi berharga, ”katanya. (FRA/MIR)