
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Koordinasi Makanan Zulkifli Hasan (Zulhas) memperkirakan bahwa pembangunan pertanian makanan di luar Jawa dapat memakan waktu 5 tahun hingga 7 tahun.
Dia menekankan bahwa tanah baru diperlukan untuk pembangunan lumbung makanan di luar Jawa. Selain itu, pulau Jawa memiliki banyak orang dan bahkan beberapa daerah telah berada di bawah permukaan laut.
Tidak sedikit tanah di Jawa, yang juga dikonversi ke industri menjadi perumahan. Zulhas mengatakan bahwa perubahan tenaga kerja juga berfokus pada lahan pertanian.
“Itu sebabnya kita perlu membangun yang baru, yang kita kenal sebagai ladang makanan,” katanya dalam fokus ekonomi CNBC 2025 di Westin, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (26/2).
“.
Zulhas menggambarkan beberapa situs untuk digunakan sebagai granar makanan serta Merauke, Kalimantan Tengah, ke Kalimantan Timur.
Bekerja di ladang makanan baru, pemerintah akan meningkatkan lahan yang ada, setidaknya dengan produk beras.
“Jawa harus menjadi pusat keuangan, pusat pendidikan, pusat kreatif, tetapi sekarang pusat pertanian. Karena setengah lagi, sekitar 60 persen produk pertanian masih di Jawa,” jelas Zulhas.
“Kami mulai melihat berapa banyak area pertanian kami, setidaknya untuk beras terlebih dahulu. Karena beras dan jagung ditanya tahun ini (2025) tidak ada lagi.
Namun, Zulhas mengatakan rata -rata area yang dipanen sebenarnya memasuki 10 juta hektar.
Menurutnya, tanah yang dapat dipanen dua kali setahun menunjukkan bahwa iriasinya masih sesuai. Ketika hanya satu tanaman berarti mengandalkan hujan lebat.
Dengan demikian, koordinasi Menteri Zulhas menekankan pentingnya memperbaiki penyiraman di lahan pertanian. Dia mengklaim pemeliharaan 2 juta hektar irigasi sudah ada di Kementerian Buruh Publik (PU), yang memenuhi syarat untuk RP22.
(PTA/ST)