
Jakarta, CNN Indonesia –
Direktur -Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata terancam hukuman penjara seumur hidup setelah dinobatkan sebagai tersangka dalam manajemen keuangan dan dana investasi di PT Assurance Jiwasraya (PERSO).
Direktur Kantor Kejaksaan Agung (AGO) Abdul Qohar mengatakan bahwa dalam kasus ini ISA didakwa berdasarkan Bagian 2 dari paragraf 1 atau bagian 3 dari bagian 18 dari 20 -an tahun 2001 dan bagian 55 dari KUHP.
ABTO memegang Yesus sekali dalam 20 hari ke depan di Salemba Detective Center.
“Malam ini tersangka telah ditangkap selama 20 hari ke depan di Pusat Investigasi Salemba di cabang yang lalu, dan orang yang relevan adalah Direktur Jenderal Anggaran di Kementerian Keuangan Indonesia,” kata Abdul Qohar, Jumat (7/2).
Menurut salinan yang digunakan oleh Jaksa Agung Isa Rachmatarwata, itu terancam oleh hukuman penjara seumur hidup sesuai dengan suara Bagian 3 tahun 2001. Suara -suara berikut ini adalah salinan yang digunakan untuk ISA.
Pasal 2
. 200.000.000,00 (rupe dua ratus juta) dan RP tinggi. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupeah).
Pasal 3
Setiap orang bermaksud untuk memberi manfaat bagi diri mereka sendiri atau orang lain atau organisasi, menggunakan kekuatan, peluang atau cara baginya karena posisi atau posisi yang dapat membahayakan uang suatu negara atau ekonomi, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atau hukuman penjara setidaknya 1 (satu) dengan maksimal 20 tahun (dua puluh) dan setidaknya baik -baik saja. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupee) dan RP tinggi. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupeah).
Kepala Kantor Kejaksaan Agung Harli Siregar mengatakan peran Yesus dalam kasus Jiwasraya dimulai ketika Yesus melayani sebagai kepala kantor asuransi Bappam-LK.
“Pada tahun 2009, Jiwasraya menderita masalah keuangan dengan tingkat kenyamanan negatif hingga -580 persen,” kata Harli dalam sebuah pernyataan.
Untuk mempertahankan kekurangan RP5.7 triliun, direktur Jiwasraya, bersama dengan Hendrisman Rahim, Hary Prasetyo, dan Syahmirwan, mengembangkan program tabungan JS dengan suku bunga tinggi, 9 persen, lebih dari suku bunga bank Indonesia pada saat itu.
Produk ini harus disetujui oleh Bapepam-LK sebelum dijual. Lalu mengatakan bahwa Yesus, yang bertanggung jawab atas manajemen asuransi, telah memberikan izin penjualan pada saat itu bahwa bahkan Jiwasraya -nya berada dalam keadaan bangkrut.
(SFR/RZR)