
Jakarta, CNN Indonesia –
Perum bulog membutuhkan satu triliun rp57 anggaran untuk menyerap 4,6 juta ton beras sepanjang tahun 2025.
Direktur Keuangan Bulog, Iriento Hutagaol, mengatakan bahwa bahan beras yang tersedia di Bulog adalah 1,7 juta ton. Tetapi terungkap bahwa bulog diperintahkan oleh Menteri Koordinasi Makanan Zulkifli Hasan Zulhas untuk menyerap 3 juta ton beras pada awal 2025.
“Ini berarti bahwa kami akan mengelola 4,7 juta ton setara beras. Jika kami menghitung biaya 12 ribu rpg per kilogram (kg), itu berarti 4,7 juta dikalikan dengan Rp12 ribu, dengan Rp57 triliun, kami harus memberikan pengelolaan beras ini. Bulog, Jakarta, Jakarta, Rabu).
Dia menjelaskan bahwa sejauh ini rezim pendanaan bulog terutama dalam anggaran negara (APBN). Namun, uang itu diterima setelah padi selesai.
Iriento di bulog mengambil pinjaman dari bank untuk menyerap beras sebelum mendapatkan uang pemerintah. Oleh karena itu, partainya mengusulkan skema pembiayaan yang lebih terstruktur.
“Meskipun kita dapat pulih dari penghasilan kita adalah saat kita menyalurkan. Jadi, kira -kira kita membeli terlebih dahulu, kita menyimpan, kita memperbaiki, kita memotong, kita menyalurkannya. Dan mereka membayar kita, tentang seperti ini,” katanya.
Dia mengakui bahwa beban makanan cukup berat karena bank. Meskipun, bulog dapat dengan aman melakukan pekerjaan pemerintah.
“Sejauh ini kami telah bertahan, meskipun dengan beban yang begitu kuat kami harus mengambil bank. Tetapi ini adalah konsekuensi, tetapi kami dapat melakukan pekerjaan ini dengan baik dan secara teknis dapat bersifat finansial, kami mencoba membuat kami tetap positif, laporan keuangan kami dan prinsip -prinsip akuntansi keuangan Indonesia,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Bulog Wahyu Subpartiono mengatakan sumber latar belakang aksi beras yang tersedia saat ini sebenarnya adalah pinjaman bank. Dia mengatakan minat pada pinjaman pada tahun 2024 adalah 2,5 triliun rpg. Kemudian, dana akan digantikan oleh APBN.
“Tindakan yang ada didanai dari pinjaman bank. Jika ada hutang, pasti ada bunga. Ini adalah struktur pembiayaan kami. Sekarang biaya bunga sekitar Rp2,5 triliun untuk penyerapan tahun 2024. Untuk penyerapan 3 juta, uang akan siap,” katanya.
(PTA/DEL)