Jakarta, CNN Indonesia —
Thailand menemukan residu pestisida selama pengujian acak sampel anggur muscadine di pasar. Apa yang dimaksud dengan residu pestisida anggur Muscat?
Anggur Muscat menjadi buah favorit dan digemari banyak orang. Namun, Thai-PAN (Pesticide Alert Network), bersama dengan majalah Chalard Sue, organisasi konsumen dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), baru-baru ini melaporkan bahwa sebagian besar sampel anggur mengandung residu pestisida dalam thyme.
Hasil pengujian acak sampel wine 23/24 menunjukkan 50 jenis residu pestisida berbahaya.
Apa yang dimaksud dengan residu pestisida anggur Muscat?
Residu pestisida adalah pestisida yang tertinggal pada makanan sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari penggunaan pestisida. Biasanya, terdapat batasan keamanan untuk residu bahan kimia dalam makanan dan diatur oleh organisasi nasional khusus.
Sementara itu, inisiatif pengujian laboratorium dimulai dengan cerita konsumen di majalah Chalard Sue. Kemudian mereka mengambil tanggal 2-3. pada Oktober 2024, 24 sampel wine dari 15 gerai berbeda di Bangkok dan sekitar.
Berdasarkan hasil analisa laboratorium, terdeteksi 50 residu produk perlindungan tanaman melalui uji laboratorium dan bersifat toksik. Residu pestisida ini melebihi batas legal.
Pada buah anggur Thai Muscat, residu pestisida ditemukan melebihi ambang batas keamanan menurut peraturan nasional. Faktanya, ada bahan kimia yang tidak masuk dalam aturan.
Menurut laporan nasional, dari 50 residu pestisida yang terdeteksi, 26 di antaranya merupakan zat berbahaya Kelas 3, diikuti oleh dua residu bahan kimia Kelas 4 yang dilarang di Thailand (klorpirifos dan endrinaldehida).
Selain itu, 22 bahan kimia yang tidak terdaftar dalam Peraturan Zat Berbahaya Thailand termasuk triasulfuron, cyflumetofen, chlorantranilprole, flonicamide, ethoxazole, dan spirotetramate.
Bahan kimia beracun tersebut melebihi batas standar yang telah ditetapkan, yaitu tidak lebih dari 0,01 mg/kg.
Residu pestisida sebenarnya bisa dikurangi dengan mencuci makanan. Sayangnya, penelitian laboratorium menunjukkan bahwa 37 dari 50 zat beracun merupakan pestisida sistemik yang dapat tertinggal di jaringan buah anggur dan sulit dibersihkan.
Beberapa pedagang Thailand terpaksa membuang buah anggur Muscat mereka untuk melindungi reputasi toko dan keselamatan konsumen setelah sisa-sisa anggur Muscat ditemukan pada Kamis (24 Oktober).
Pranee Tantrakarnsakul, seorang pedagang buah, meminta otoritas terkait memeriksa produk tersebut sebelum mengimpornya.
“Kita akan mengetahui asal muasal buah ini jika ditanam di dalam negeri,” ujarnya seperti dikutip surat kabar Nation. (lainnya/chri)