
Jakarta, CNN Indonesia –
Tim ujian dari Komisi Korupsi -Seradikasi (KPK) menyita enam apartemen di selatan Tangerang senilai sekitar 20 miliar PR sehubungan dengan dugaan kasus korupsi PT Having Investitution Activity (Persero) pada tahun keuangan 2019.
Apartemen itu berada di bawah kendali tersangka Antonius N.S.
“KPK menyita enam unit perumahan di selatan Tangerang senilai sekitar 20 miliar rupee. Keenam apartemen akan dipegang oleh tersangka dan akan memiliki tautan dengan kasus yang kami kelola,” kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiardo dengan penjelasan tertulis pada Sabtu 1.18).
Sementara itu, pada 16 dan 17 Januari, tim ujian KPK mencari dua rumah, sebuah apartemen dan kantor di wilayah Grand Jakarta.
Menurut penyelidikan, KPK menyita uang di roupe dan mata uang asing, yang pernah dikonversi menjadi sekitar 100 juta rupee.
“Termasuk penyitaan dokumen atau dokumen serta bukti elektronik (BBE), di mana ia diduga memiliki koneksi dengan kasus -kasus di atas,” kata Tessa.
Juru bicara sejarah penyelidik menyatakan penghargaannya terhadap para pihak, yang memiliki batasan yang baik dan memutuskan untuk bekerja sama untuk menemukan kasus ini. Tessa mengatakan sikap kerja sama dengan hati -hati dipertimbangkan di KPK.
“Sebaliknya, KPK tentu saja akan mengambil semua tindakan yang sesuai dan terukur sesuai dengan hukum bagi mereka yang tidak kooperatif sehingga dimulainya kembali kerugian negara dapat dimaksimalkan,” katanya.
Sebelumnya, KPK mencari dua apartemen di Rasuna, Jakarta Selatan untuk pertama kalinya pada 8 dan 9 Januari, 2025. Tim investigasi menyita uang dalam mata uang asing (USD, SGD, Poundterling, Won & Bath), yang, jika ada sekitar Rp300 juta dan sejumlah tas mewah, dikonversi dokumen atau surat tertentu dan serangkaian tas mewah.
Sejauh ini ada dua tersangka yang ditangani oleh KPK sehubungan dengan dugaan korupsi kerusakan PT pada kerusakan (persero) pada tahun keuangan 2019.
Menurut KPK, negara bagian telah menerima kerugian untuk penempatan dana investasi PT Tapen dengan jumlah 1 miliar RP dalam dana investasi RD I-Nett G2 oleh PT IIM setidaknya 200 miliar rupee. (DMI / RYN)