
Jakarta, CNN Indonesia –
Kurangnya makanan selama puasa dapat menyebabkan anemia. Inilah yang mencegah anemia selama puasa.
Anemia adalah situasi di mana tubuh tidak memiliki sel darah merah. Kondisi ini dapat memulai kelemahan.
Secara umum, puasa tidak secara langsung menyebabkan anemia. Namun, kekurangan gizi yang tidak seimbang meningkatkan risiko anemia.
Menurut makanan tertentu yang penting untuk anemia, termasuk zat besi, vitamin B12 dan asam folat.
Bagi orang dengan anemia, gejala puasa cenderung memburuk. Beberapa gejala yang tampaknya kelelahan, pusing, genangan air, kesulitan konsentrasi. Gejala lebih jelas karena makanan dan cairan saat puasa.
Bagaimana menghindari anemia selama puasa
Ada banyak cara untuk mencegah anemia selama puasa. Berikut ini adalah menangkap sumber daya yang berbeda. Pilih makanan protein di pagi hari dan hancurkan puasa Anda
Besi tinggi protein hewan dan sayuran. Nama keluarga adalah diet yang sangat penting untuk mencegah anemia.
Selalu cobalah untuk menunjukkan sumber protein saat fajar dan hancurkan puasa. Misalnya, ikan seperti ikan, daging sapi, telur atau protein hewani.
Atau Anda juga dapat memilih protein tanaman seperti kedelai. Perhatikan kinerja nutrisi lain
Selain zat besi, Anda juga harus memperhatikan pintu masuk nutrisi lainnya seperti vitamin C, vitamin B12 dan asam folat.
Vitamin C, misalnya, dapat diperoleh dari jeruk atau pepaya. Asam folat biasanya dalam kacang polong, oranye, produk coklat, brokoli dan bayam.
Vitamin B12 biasanya diperoleh dari hati, daging sapi, ikan, telur, susu dan produk yang dipangkas. Lebih berat dari aktivitas fisik
Tubuh bukan oksigen karena anemia merangsang kelemahan dan nuansa pusing. Karena itu, hindari semua aktivitas fisik yang berat dan lelah.
Jadi beberapa cara untuk mencegah anemia saat berpuasa. Pertama, kunjungi dokter. (ASR / ASR)