
Jakarta, CNN Indonesia –
TNI Comed Jenderal Agas Subiano mengatakan semua anggota serangan terhadap polisi Tarakan akan menghadapinya.
Augas mengatakan proses survei sedang berjalan. Dia mengatakan bahwa beberapa anggota insiden itu berusaha mendapatkan pihak berwenang.
“Kami telah meninjau yang relevan (kantor polisi Tarakan). Banyak orang (dipertimbangkan),” kata Field Bhayangkara di Pusat Kepolisian Nasional pada hari Kamis (2/15/2015).
Agas menjelaskan bahwa mereka yang terbukti melanggar pelanggaran diberikan pada tindakan mereka.
“Kami akan melihat kesalahan, karena itu terjadi pada malam yang terbuka. Jika tidak berhasil, kami harus menjadi isyarat,” katanya.
Apa yang terjadi dengan menyerang markas polisi Tarakan pada hari Senin (24/2) pada Senin malam, kata anggota TNI mengatakan mereka akan mulai dengan ketukan.
Pangdam VI / Medawawan, Mage. Rudy Rachmat Nugra menjelaskan apa yang terjadi pada anggota $ 614 / RJP
Kemudian pada hari Senin (24/2) pukul 23:30, 20 anggota kantor polisi 64 / RJP / RJP / RJP untuk menemukan lima petugas polisi.
“Pada sukarelawan, ada ledakan batu, yang telah merusak artikel cermin dan wali dan cermin tarakan mapol,” katanya.
Kepala mantra (Kapispen) di tsni mage. Jenderal menunjukkan. Haryanto mendukung Undang -Undang Komandan VI / Mulavarman.
“TNI telah menekankan bahwa proses hukum Mapolress akan dibahas tentang peristiwa Tarakan,” kata Haryanto Kamis (27/2).
Dia mengatakan bahwa fondasi Teni-Polarie diikuti oleh acara tersebut.
“Pungdam V / Medavavman, Mayor Rudy Rachmat Nugura dan Kepala Kepolisian Caltara Harry Sovizanto telah menolak untuk mengkonfirmasi situasi,” katanya.
(Dal / tfq / yoa)