
Jakarta, CNN Indonesia –
Cuaca, ilmu cuaca, dan geofisika (BMKG) meluncurkan operasi perubahan iklim (OMC), karena hujan masih diperkirakan akan menerangi banyak daerah Indonesia, serta jabodetbeck sebelum akhir Maret atau sebelum 1445.
Kepala BMKG – Domelity Karnavati mengatakan bahwa pemerintah telah menyelenggarakan kegiatan rehabilitasi iklim untuk memperkirakan cuaca.
“Saya telah mengatakan sebelumnya, jadi ada hujan dalam 10 hari terakhir bulan Maret. Mungkin juga terjadi di hujan lebat, tetapi periode itu kecil, sekarang melemah,” Dwikorita meluncurkan Antara setelah pertemuan seorang menteri tentang persiapan liburan Idulfitry di Jakarta, pada hari Rabu (5/3).
Dia mengatakan bahwa kapasitas iklim terbesar dan periode singkat periode itu akan diperkirakan dengan modifikasi cuaca lebih lanjut dari periode idulfitri.
Penyesuaian iklim telah dilakukan pada saat ini menekan curah hujan di daerah yang terpengaruh banjir termasuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangrang, dan Beckasi.
“April mulai mengering, jadi Tuhan sudah siap, lebih baik. Dimungkinkan untuk memiliki cuaca yang kuat, tetapi periode itu singkat. Tapi kami sedang mempersiapkan penyesuaian cuaca. Jika ditemukan, ekstrem dapat ditemukan,” katanya.
Modifikasi iklim yang sedang berlangsung sekarang dijadwalkan hanya berjalan pada 8 Maret, sementara analisis menunjukkan pertumbuhan iklim yang lebih baik, operasi akan dihentikan.
Namun, ia memperingatkan bahwa masih ada tren dalam hujan yang tumbuh 11-20 Maret di bulan Maret atau periode Dasserian II. BMKG memprediksi curah hujan lebat sampai cuaca buruk mampu berada di periode itu.
Dengan iklim BMKG, wakil mengatakan bahwa operasi penyesuaian iklim mulai menunjukkan hasil dan mengurangi curah hujan di wilayah Jakarta sebanyak mungkin.
Pada tanggal 5 Maret, pada pukul 07.00 WIB, pada 6 Maret, 07.00 di WIB, data peta Distribusi Jabodetabek Rain, banyak stasiun diagnostik tidak menunjukkan curah hujan di wilayah Jakarta mungkin. Stasiun ringkasan menunjukkan nol curah hujan di berbagai bagian Jabodatbeck, termasuk Tomang, Bogor, Bull ke Becki.
Hujan yang tidak menunjukkan nol hanya di pusat -pusat diagnostik golf golf modern (1,0 mm/hari), TMIA (0,2 mm/hari), dan jatiasih (0,2 mm/hari).
Dia mengkonfirmasi bahwa tidak ada hujan pada saat itu, OMC memiliki efek langsung.
“Benar [OMC telah mampu mengurangi curah hujan],” kata Guswanto kepada Kamis (6/3) fun-eastern.com.
OMC dilakukan pada hari Selasa (4/3) setelah banjir di beberapa bagian Jabodetabek. Salah satu alasan banjir besok adalah tingginya tingkat curah hujan.
Angka BMKG dari 3-4 Maret 2025 menunjukkan bahwa pusat diagnostik Katulampa menerima curah hujan lebat dengan curah hujan 232 mm/hari.
(DMI/DMI)