
Jakarta, CNN Indonesia –
Alih -alih melanjutkan tahap kedua untuk rencana pertama Israel, ia ingin memperpanjang fase pertama gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina.
Juru bicara Hazem Qassem Hamas, Minggu (2/3) Minggu (2/3), meskipun akhir dari Perang Minggu, ia menjalankan pembicaraan ini di fase kedua gencatan senjata.
Gassem mengatakan bahwa mereka ingin bertanggung jawab untuk memulai fase kedua negosiasi, dan Israel ingin melepaskan sandera lainnya di Gaza dan terus melanjutkan perang.
Pernyataannya meminta Hamas Israel untuk segera memasuki tahap kedua dan menekankan “komitmen penuh untuk membuat semua ketentuan perjanjian di setiap tahap dan secara rinci.”
Pada hari Jumat, pada hari Jumat, pejabat Israel di Qatar dan pejabat Israel bergabung dengan perantara dalam “negosiasi intensif” di Qatar. Namun, negosiasi tidak menyiapkan kesepakatan.
Negosiasi pada fase kedua gencatan senjata, semua sandera yang tersisa dan fase kedua yang ditujukan pada akhir perang di Gaza, termasuk pemindahan pasukan Israel dari wilayah tersebut.
Menurut Israel, jika masih ada 59 sandera di Gaza, 24 di antaranya masih akan bertahan hidup.
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, mengatakan kepada wartawan “bahwa kami akan siap untuk memperluas langkah pertama untuk jaminan yang lebih banyak. Kami akan melakukannya jika memungkinkan. “
Antonio Guterres, yang menyebut Sekretaris PBB Guterres, mengatakan bahwa hari -hari mendatang akan “penting” untuk pembicaraan pada tahap kedua gencatan senjata.
“Pelepasan gencatan senjata dan sandera harus ada. Semua pihak harus memobilisasi semua upaya untuk mencegah kegagalan perjanjian ini,” kata Guterres kepada wartawan di markas PBB di New York.
Koresponden al-Jazoum, Tareg Abu Azzoum mengatakan bahwa “meningkatkan aktivitas militer karena” kewajiban untuk melindungi gencatan senjata “dari Gaza.
“Kasus ini masih belum pasti, perantara berusaha mencegah krisis dan mencegah kembalinya pertempuran yang tidak akan lagi dihancurkan untuk keluarga Gaza,” katanya.
Sementara gencatan senjata berlanjut dari 19 Januari, Departemen Media Pemerintah Gaza (GMO), termasuk lebih dari 350 pelanggaran Israel, termasuk serangan militer, keramaian, serangan udara, dan gencatan senjata dan penyumbatan dan hambatan.
Menurut GMO, pasukan Israel membunuh banyak orang Palestina dengan banyak serangan udara dan menembak dari gencatan senjata.
GMO telah menunda evakuasi evakuasi keluarga untuk kembali ke wilayah utara Gaza dan evakuasi evakuasi United. (RDS)