Jakarta, CNN Indonesia –
Seorang gadis berinisial S (4) diculik dan disandera pada Senin (28/10) di Kantor Polisi Pejatin (Popul), Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Pelaku menodongkan pisau ke arah korban. Polisi mengatakan korban selamat dan hanya matanya saja yang terluka.
fun-eastern.com merangkum beberapa fakta terkait penerimaan KPR: Ramah bisnis
Yang bertanggung jawab mengambil hipotek adalah IJ (54). Disebutkan, pelaku kejadian tersebut juga merupakan pengusaha ayah korban.
“Kami menangkap seorang pria bernama IJ, 54 tahun,” kata Kabid Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Norma Devi, kepada wartawan. Percakapan 15 menit
Polisi mencoba berbicara dengan para penjahat untuk menyelamatkan para korban. Percakapan berlangsung 15 menit
Setelah itu, polisi langsung menangkap pelaku dan korban. Pelaku kemudian dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan.
Sementara itu, korban langsung dilarikan ke RS JMC Pankoran untuk diperiksa kondisinya.
Iya (negosiasi dilakukan) sekitar 15 menit,” kata Kompol Pasar Minggu Kompol Anjit Senambila saat dihubungi.
Halusinasi akibat efek sabu
Berdasarkan hasil pemeriksaan pendahuluan, polisi menyatakan tersangka dalam keadaan waras dan menangkapnya.
Selain itu, dari hasil tes urine, terdakwa positif mengonsumsi sabu. Pelaku juga mengaku telah mengonsumsi zat terlarang tersebut empat hari sebelum kejadian.
Niatnya memang menggunakan anak ini sebagai tameng. Dia dinyatakan positif sabu dan positif sabu, ujarnya.
“Makanya dia takut, dia kepikiran dikejar orang. Jadi dia berhalusinasi ada orang yang mengikutinya. Tapi kalau dia melihat anak kecil, dia tidak diikuti orang. Itu hanya imajinasinya.” Dia menambahkan. Sekitar 10 jam dari Jakarta
Kriminal I.J.
Pelaku mengajak korban ke rumah kerabatnya pada Minggu (27/10). Pelaku pun berhasil menangkap korban atas izin orang tua korban.
Namun Norma mengatakan, alasan pelaku mendatangi rumah kerabatnya hanya sekedar alasan. Sebab, pelaku dan korban datang ke rumah kerabatnya hanya untuk meminjam sepeda motor.
“Dia diajak jalan-jalan, naik sepeda motor dari pukul 19.00 WIB sampai 05.00 WIB, dia bawa dari Jakarta Timur ke Jakarta Selatan, dia tidak bermalam sehingga banyak menghabiskan waktu di sepeda motor, jadi anak itu Tertidur di sepeda,” kata Norma.
Kendaraan TNI dikerahkan
Kabid Humas Sisir Polda Metro Jaya Adi Ari Syam Andrade mengungkapkan, saat perundingan, para pelaku diminta ditangkap di dalam mobil.
Saat itu, polisi memberikan izin atas permintaan pelaku. Beberapa saat kemudian, kendaraan dinas TNI tiba di lokasi untuk menangkap pelaku
Ade Ari mengatakan, “Kami telah memproduksi kendaraan roda empat berwarna hitam yang dikendarai MT dengan nomor plat dinas Mabes TNI 84006-00.
Apalagi, polisi kembali mendorong pelaku untuk melepaskan korban karena permintaannya dipenuhi. Penjahat menerima permintaan polisi dan pergi ke mobil yang sudah siap.
Namun saat hendak memasuki mobil, warga sekitar dan pengguna jalan menghampiri pelaku. Belakangan, polisi langsung berusaha menangkap para pelaku.
Mewakili Polres Jakarta Timur
Baru-baru ini, Polres Metro Jakarta Selatan melimpahkan kasus mortir tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur. Pelaku dan barang bukti pun dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesong mengatakan, rombongan tersebut terbentuk setelah orang tua korban membuat laporan polisi ke Polres Metro Jakarta Timur.
Dikatakannya: “Karena orang tua korban berada di tahanan Polres Jakarta Timur, dan tindak pidana penculikan pertama kali terjadi di Jakarta Timur. Sebelumnya, Reserse Polres Jakarta Timur menangkap korban dan menangkap tersangka di sana.” (dis/fra)