Jakarta, CNN Indonesia —
Keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS kembali ditegaskan saat Menteri Luar Negeri RI Sugyuno menghadiri KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia beberapa waktu lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Roy Sumirat mengatakan Indonesia saat ini sedang mempersiapkan persyaratan yang diperlukan untuk bergabung dengan kelompok tersebut, meski ia tidak merinci persyaratan yang dimaksud.
“Menlu menyampaikan bahwa Indonesia ingin bergabung dengan BRICS. Dengan pengumuman ini, proses pengajuan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS sudah dimulai,” ujarnya kepada fun-eastern.com dalam keterangan video yang diterima, Sabtu.
Rai mengatakan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS dilatarbelakangi oleh beberapa aspek, antara lain hak atas pembangunan berkelanjutan dan kerja sama membangun sistem multilateral agar lebih inklusif, representatif, dan tidak memihak pada saat itu.
Konon semua hal itu ditekankan selama menjadi anggota BRICS. Roy mengatakan jika Indonesia resmi bergabung, diharapkan Indonesia memiliki tujuan dan rasa solidaritas yang sama dengan negara anggota lainnya.
Selain disampaikan secara langsung, keinginan tersebut juga disampaikan melalui surat resmi pemerintah Indonesia kepada Menteri Luar Negeri dan disampaikan langsung kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, kata Roy.
Lebih lanjut, Roy mengatakan pihaknya juga menegaskan keinginan bergabung dengan BRICS merupakan salah satu cara Indonesia menerapkan politik independen dan aktif yang selama ini dianutnya.
Indonesia tidak mendukung kelompok mana pun. Di sisi lain, pihaknya akan selalu aktif di forum global mana pun.
“Apalagi juga terkait dengan program kerja Kabinet Merah Putih yang dimulai dari ketahanan pangan, ketahanan energi, pengentasan kemiskinan dan lain sebagainya. Dan tentunya dengan berpartisipasi dalam BRICS, Indonesia juga ingin memajukan kepentingan bersama negara-negara berkembang di masa depan,” ujarnya.
BRICS adalah blok ekonomi yang terdiri dari negara-negara berkembang. Organisasi internasional tersebut awalnya beranggotakan 5 negara yaitu Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Selanjutnya ditambahkan empat anggota lainnya yaitu Uni Emirat Arab, Iran, Mesir, dan Ethiopia.
Seperti dilansir situs resmi Council on Foreign Relations, BRICS berupaya mengoordinasikan dan mengefektifkan kerja sama ekonomi antar negara berkembang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas ekonomi mereka agar setara dengan negara-negara maju.
Sebab, kekuatan ekonomi global saat ini didominasi oleh negara-negara maju di Eropa, Amerika, dan sebagian Asia. (tst/chri)