
Jakarta, CNN Indonesia –
Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPPA), yang telah membuat penilaian yang kuat pada siswa Trunojoo. Kegiatan ini adalah bentuk hak -hak hak yang benar dan tidak akan diizinkan.
“Dengan harapan ini (misalnya) tidak terjadi di masa depan dan di mana kami berada. Kami telah dilayani dengan kuat di jembatan distrik,” Kabupaten Anglalan, “
Arifah menekankan bahwa kasus pembunuhan adalah foto stabilitas perempuan untuk menjadi korban kekerasan dalam hubungan kencan. Maka sangat penting untuk menambah upaya melindungi wanita.
Dia juga mempercayai partai -partai ini, pemerintah, pemerintah, pemerintah, pemerintah, pemerintah, pemerintah, pemerintah, pemerintah, pemerintah, pemerintah.
Arifh mengkonfirmasi bahwa ia akan terus membantu membantu dan di akhir persidangan ini. Dia setuju bahwa dia akan terus berkoordinasi dengan Kantor Kabupaten KBP3A di Banglalan dan kontak implementasi proses hukum.
Anda akan terus berkomunikasi dengan UPTD PPA Isueng untuk membantu para korban, terutama dalam depresi.
Layanan PPPA juga akan bekerja sama dengan UTT untuk membuat persahabatan dengan TPTIM Manager
“Kami berharap otoritas hukum memberikan banyak ekspresi sesuai dengan undang -undang yang berlaku untuk publik dan tidak melakukan hal yang sama di masa depan.”
Segera, ada alasan untuk membunuh Banglalan dan para korban EJ (20), itu adalah seorang siswa yang adalah seorang siswa. Terdakwa, yang dikenal sebagai pacar korban, bahkan seorang mahasiswa di Universitas Nasional Nasional Banglalan.
Berdasarkan pernyataan polisi dan hasil kemajuan resmi wanita dan perlindungan wanita Sapa (KOMS PPPA) adalah kesulitan sampai ia meninggal di Allo.
Tujuan plester membuat pembunuhan terhadap ledakan korban karena kecurigaan tidak akan bertanggung jawab atas kehamilan orang tersebut cemas. (DNA / TST)