Jakarta, Indonesia —
Militer Israel mengungkapkan serangan terhadap Iran berakhir pada Sabtu (26/10). Mereka mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan dini hari tadi “secara akurat dan tepat sasaran” terhadap kamp militer Iran.
“Respons telah berakhir dan misi telah tercapai,” kata Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan. yang berkaitan dengan Jos. “Pesawat kami kembali ke rumah dengan selamat.”
Angkatan Udara Israel melancarkan serangan terhadap “produksi rudal” yang mereka katakan digunakan untuk membuat rudal ditembakkan ke Iran tahun lalu.
Tidak hanya itu, serangan militer Israel juga “menambahkan rudal permukaan ke udara dan kemampuan udara Iran, yang dimaksudkan untuk mengakhiri kebebasan operasi udara di Iran.”
Hal itu terungkap setelah Israel menyerang Iran pada Sabtu (26/10) dini hari waktu setempat dengan perang. Tujuh ledakan terdengar di Theran dan Karaj, membangunkan banyak warga karena alasan ini.
Itu adalah serangan balas dendam terhadap Iran, yang sejak awal dimaksudkan untuk menyerang pangkalan militer.
Sumber militer Israel sebelumnya mengindikasikan bahwa target pembalasan Israel terhadap Iran tidak mencakup infrastruktur energi.
Katanya tanggal 26 Oktober. bahwa serangan terhadap Iran 100 persen dilakukan oleh Israel, namun masih ada “kerja sama yang mendalam” dengan Amerika Serikat, termasuk pertahanan udara.
Sementara itu, sumber AS menyebutkan bahwa Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah menerima laporan dari Israel sebelum penyerangan terhadap kamp militer Iran.
Secara terpisah, Iran disebut siap membalas serangan Israel pada Sabtu (26/10) dini hari waktu setempat. Ketersediaan ini telah dilaporkan ke sumber informasi yang mengetahui rencana ini melalui laporan berita Iran.
Seorang anggota semi-resmi dari kantor berita Garda Revolusi Tasnim, yang dikutip oleh Al Jazeera, mengatakan kepada sumber tersebut bahwa “tidak ada keraguan” bahwa Israel akan “mengambil tanggapan yang proporsional terhadap tindakan apa pun”.
(menangis)