Jakarta, CNN Indonesia –
Pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa kecoa tidak bisa terbang seperti burung padahal punya sayap?
Meskipun kecoak mempunyai sayap, mereka menghabiskan lebih banyak waktu merangkak di tanah daripada terbang, meskipun mereka mampu melakukannya.
Hewan yang tergolong serangga ini diyakini telah ada antara 125 hingga 140 juta tahun lalu dan dapat bertahan hidup di lingkungan yang berubah, seperti dikutip dari Entomology Today.
Kemampuan kecoa untuk bertahan hidup dengan sangat baik dalam segala perubahan iklim dan kondisi lingkungan inilah yang memungkinkan hewan ini tetap eksis hingga saat ini. Mengapa kecoa tidak bisa terbang padahal mempunyai sayap?
Ada beberapa alasan mengapa kecoa lebih suka merangkak daripada terbang, meski mereka juga bisa melakukannya.
Dirangkum dalam laman Temukan Serangga, berikut alasan kecoa tidak bisa terbang meski punya sayap. Adaptasi terhadap lingkungan
Alasan pertama kenapa kecoa tidak bisa terbang meski punya sayap adalah karena adaptasi terhadap lingkungannya. Kecoa menghabiskan lebih banyak waktu di tanah untuk mencari makanan dan berkembang biak.
Kecoa sering ditemukan di rumah-rumah, tempat sampah, atau tempat lain yang tidak hanya menjadi sumber makanan, tetapi juga tempat berlindung. Kondisi ini diartikan bahwa kecoa tidak perlu terbang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Ukuran tubuh tidak proporsional.
Jika dicermati, ukuran tubuh kecoa tidak sebanding dengan kemampuannya terbang.
Tubuh kecoa terlalu besar dan berat dibandingkan dengan ukuran sayapnya. Karena kondisi ini, kecoa tidak selalu nyaman terbang.
Ukuran tubuh yang tidak ideal ini juga membuat kecoa membutuhkan terlalu banyak energi untuk terbang.
Meski kecoa bisa terbang, namun mereka akan kesulitan mengontrol arah terbangnya karena kelebihan muatan. Karena itu, kecoa mengikuti kemanapun orang pergi.3. Proses evolusi
Selain adaptasi, beberapa spesies kecoa juga telah berevolusi selama jutaan tahun. Kecoa telah mengembangkan bentuk tubuh yang lebih datar dengan struktur kaki berotot yang kuat.
Struktur tubuh kecoa memungkinkannya bergerak cepat dan meluncur di tanah.
Selain itu, evolusi jutaan tahun juga menyebabkan beberapa spesies kecoa tidak dapat terbang lagi, meski masih memiliki sayap, seperti kecoa Jerman dan kecoa Oriental.
Bahkan beberapa spesies kecoa kehilangan sayapnya sama sekali.
4. Membentuk sayap
Otot sayap kecoa tidak sekuat otot sayap hewan lain yang dirancang untuk terbang.
Sayap kecoa pendek, tipis dan ringan. Selain itu, otot sayap kecoa tidak cukup kuat untuk terbang dalam jangka waktu lama.
Sayap kecoa kini menjadi alat sensorik yang berguna untuk merasakan kondisi lingkungan. Namun, ada kondisi tertentu yang menyebabkan kecoa mengepakkan sayapnya dan terbang dalam jarak dekat.
Misalnya saat merasa terancam, berada di tempat yang tinggi, atau saat menemukan sumber makanan yang cukup jauh. Tanpa kondisi tersebut, kecoa lebih memilih merangkak dengan kakinya.
Inilah empat alasan mengapa kecoa lebih suka bergerak dengan kakinya dibandingkan terbang dengan sayapnya. (ahd/fef)