
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Ukraina Volodiere Jelensky menolak permintaan AS (AS) untuk melepaskan sumber mineralnya atau tambang mineral dengan imbalan dukungan tanah Paman Sam.
Sumber mineral termasuk emas, besi, perak, tembaga, platinum, nikel, merkuri, lithium, uranium, kobalt. Ukraina memiliki sekitar 5 persen dari sumber daya mineral dunia.
Pada pertemuan tertutup pada hari Rabu, Jelensky menolak proposal AS. Menurut lima orang yang tahu tentang proposal tersebut, Ukraina dikatakan memberi kami 50 persen saham di semua sumber mineral Ukraina, termasuk grafit, lithium dan uranium, sebagai solusi untuk bantuan kami sebelumnya di Rusia.
Sumber mineral, tidak hanya seorang perwira Ukraina, mengatakan proposal itu menginginkan sumber energi KEIV AS.
Sabtu (15/2), Jelensky mengakui kepada staf media bahwa ia telah menolak proposal AS. Namun dia mengatakan proposal itu tidak mengungkapkan rincian proposal dan penawaran itu tidak termasuk jaminan keamanan dari AS.
“Saya tidak melihat hubungan dalam dokumen. Menurut pendapat saya, dokumen itu tidak siap untuk melindungi kami. Minat kami adalah minat kami,” kata Jelensky.
Namun, proposal tersebut merupakan proposal untuk setengah dari saham sumber mineral, sumber -sumber alami lainnya seperti minyak dan gas, serta penjualan ekstraksi asli dan ekstraksi baru, kata pejabat Ukraina.
Ukraina memiliki sumber daya alam yang kaya. Ada 109 endapan mineral penting, termasuk endapan yang mengandung titanium, lithium dan bijih uranium.
Sementara itu, Ukraina akrab dengan konsep pencampuran keamanan dan bisnis dengan AS, yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump.
Dalam posting pertama Trump pada tahun 2017, AS setuju untuk membeli batubara dari Pennsylvania ke Ukraina. Batubara digunakan untuk mengganti batubara dari tambang Ukraina, hilang dalam pekerjaan Rusia sejak invasi 2014.