
Jakarta, CNN Indonesia –
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kementerian Luar Negeri Indonesia) menyatakan bahwa sebanyak 525 warga negara Indonesia (WNI) masih berada di pusat curang online di Myawaddy, Myanmar.
Jumlah ini meningkat sebelum 365 warga negara Indonesia.
Warga negara Indonesia dan usaha hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri Indonesia Judha Ngraha, mengatakan banyak 525 warga negara Indonesia diduga terperangkap di Myawaddy berdasarkan informasi dari pemerintah Myanmar. Angka ini meningkat dari informasi sebelumnya yang mengatakan bahwa 365 warga negara Indonesia masih ada di sana.
“Kami awalnya menerima informasi dari Myanmar, ada 365 [warga Indonesia]. Sekarang kami telah menerima catatan resmi dari Myanmar, jumlah warga Indonesia yang dicatat, mencapai 525.
Judha mengatakan informasi warga negara Indonesia yang ditemukan dalam pengaduan yang dimasukkan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, perwakilan Indonesia dan beberapa saluran pengaduan lainnya. Data ini kemudian dikoordinasikan dengan Otoritas Myanmar dan pihak lain.
“Sekarang, angka terakhir kami harus mencapai 525 [warga negara Indonesia]. Sekarang kami saat ini membuat koordinasi intensif dengan otoritas Thailand untuk penggunaan model sebelumnya, kami meminta bantuan dari Thailand sebagai negara terdekat yang dapat mereka lewati dari wilayah Myyawaddy, hak di perut kota dan kemudian kami akan kembali,” kata Judha.
Judha mengatakan bahwa warga negara Indonesia sekarang berada di tempat yang aman dan akan segera dikirim pulang ke Indonesia.
Kementerian Luar Negeri Indonesia pada tahun 2025 mendirikan total 130 warga Indonesia dari Pusat Penipuan Online di Myanmar. Pengembalian yang dilakukan dalam dua gelombang, yaitu pada 21 Februari, sebanyak 46 warga negara Indonesia dan pada 28 Februari ada 84 warga negara Indonesia.
Warga negara Indonesia telah berhasil dikeluarkan dari tempat -tempat yang dikendalikan oleh kelompok -kelompok bersenjata Myanmar berkat kolaborasi dengan pemerintah Myanmar dan Thailand.
Warga Indonesia mengambil alih ke Mae Skin dan melanjutkan perjalanan ke Bangkok dan kemudian terbang melalui pesawat komersial Jakarta.
Salah satu warga negara Indonesia termasuk mantan anggota Indramayu DPRD dan R. (BAC/BAC)