
Jakarta, CNN Indonesia –
Nasuha menyesal adalah penyesalan yang tepat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Langkah -langkah penyesalan yang tepat perlu diamati sehingga penyesalan mereka diterima oleh semua -optik Allah.
Dalam ajaran Islam, pertobatan Nasuha dipandang sebagai konsep diri-pribadi dan tulus.
Pertobatan berarti bahwa menurut Syariah, kembali dari apa pun ke mengagumkan. Sementara kata “nasuha” berarti murni dan tulus bahwa tindakan mereka tidak hanya diucapkan, tetapi juga dari hati yang bersih dan jujur, seolah -olah kasar dari telanjang.
Dengan demikian, ibadah ini adalah proses melakukan semua tindakan melawan ajaran Islam dan mengampuni Tuhan atas dosa -dosa yang telah ditinggalkan.
Itu dikumpulkan dari buku penyembahan yang paling terhormat untuk pertobatan Nasuha untuk penjajah, mengikuti tahapan pertobatan. Menghentikan tindakan dosa
Langkah pertama adalah menghentikan dosa dan mematuhi Tuhan, meninggalkan semua tindakan yang melanggar perintah keagamaan, dan mulai memenuhi tanggung jawab.
Jika standar sebelumnya dalam doa atau puasa, setelah menyesali tanggung jawab, itu harus diganti (Kadha).
2. Saya minta maaf atas dosa dari semua hati
Dalam pertobatan Nasuha, umat Islam harus bertobat dari dosa -dosa mereka dengan segenap hati mereka.
Penyesalan ini bukan hanya akal sehat kesedihan, tetapi perlu untuk bertobat dari orang tersebut, meminta maaf kepada semua Allah yang terkenal, dan untuk meningkatkan dan menghindari semua tindakan terbatas. Doa Pertobatan
Setelah menyesali dosa, umat Islam didorong untuk berdoa untuk pertobatan. Doa pertobatan dapat dilakukan dengan jumlah darah, seperti 2 atau 4 darah, dan sebagainya.
Doa ini diterapkan sebagai doa Sunnah normal dan dapat dilakukan kapan saja, tetapi momen terpenting adalah tengah malam setelah doa. Berlangganan Doa Pengampunan
Setelah berdoa untuk pertobatan, berdoa dan minta maaf kepada Allah kepada semua orang. Berikut ini adalah pembacaan doa:
Estago Azimal-Lahaa Ilawa Hyumu Hyumu Yeh Elihi Taubata ‘Abdin Zalmin La Yamiliku Li Nafsihi Dharnan Wala Lala La La Wa Mu Mutaku Li Li
Artinya: “Saya minta maaf kepada Tuhan yang agung, yang Tuhannya tidak memiliki kehidupan, apa yang hidup, saya bertobat (saya kembali) yang telah melakukan ketidakadilan, yang tidak lagi kehilangan atau manfaatnya sendiri, kematian, kehidupan atau kebangkitan.”
Allahmma Anta Rabbi La Ilaha Ilaha Anta Kalakata Menang Baduka Wa Anaala ‘Ahadika Wa’adika Mastatua A’udzubika Berarti Shani. Abu Ulaqa Bini ‘Matika’ Alaya Wa Abu Anda Bidzanbi Fahgafarli fa inhu la yagfiruds dizunuba ila ana.
Artinya: “Hei Tuhan, kamu adalah Tuhanku, tidak ada yang bisa disembah kecuali kamu, kamu adalah orang yang membuat aku dan aku adalah hamba -Mu, dan aku adalah hamba -Mu, dan aku dalam promosimu dan aku berjanji bahwa kau memberi saya dan mengidentifikasi dosa -dosa saya, karena itu adalah pengampunan saya, karena tidak ada yang bisa memaafkan saya.
Langkah -langkah yang dapat dilakukan oleh Muslim ini adalah langkah -langkahnya. Langkah pertama adalah menghentikan dosa dan mematuhi Tuhan.
Kemudian bertobat dari dosa dengan segenap hatimu, berdoa untuk pertobatan, dan mengampuni, berdoa dan berkembang. Semoga beruntung. (JUH/GAS)