
Puncak, Bogor, CNN Indonesia –
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta penduduk Jakarta untuk tidak membuat vila dan serupa di Paintak, Bogor, Jawa Barat.
Pengumuman ini setelah banjir yang menghantam Jakarta, Bekasi di Depok, menyebut efek kerusakan pada lanskap di puncak Sungai Ciliwung.
“Kebanyakan dari mereka juga penduduk yang tinggal di Jakarta. Jangan berikan vila dan sejenisnya di ciri khas. Mengapa?
Dedi berpendapat bahwa masalah banjir ini sedang berbicara dengan Gubernur Jakart Pramono Anung.
Di sisi lain, ia juga mengatakan bahwa mereka siap untuk menarik peraturan Java No. 9 barat, yang dianggap sebagai penyebab banyak bangunan yang berdiri di daerah hijau.
“Hal pertama untuk memulihkan regulasi. Kemudian kerajaan Rietumava dikembalikan sebagai kondisi awal. Menurut aspek masing -masing penata ruang yang memastikan keamanan bagi penduduk,” katanya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa menurut data 2010, daerah tertinggi DAS Ciliwung akan mencapai 15.000 hektar.
Daerah yang ditugaskan di negara itu, taman nasional, kawasan hutan produksi, agen air dan sekitar 500 hektar pemukiman dilindungi.
Namun, menurutnya, pada tahun 2022 mengubah tata letak negara. Dari 15.000 hektar di puncaknya, hampir 8.000 hektar kini telah diubah ke wilayah pertanian, yang sekarang memiliki bangunan.
“Jadi kami sedikit terkejut, tetapi kami akan mengeksplorasi mengapa itu akan berubah menjadi area pertanian pada tahun 2022. Ini pasti mempengaruhi ketika mengamuk, termasuk pemukiman. Ada pemukiman yang berkembang antara 500 dan 1500 (hektar).
Dia menyebutkan bahwa bahkan sekarang bahkan ada resor di tubuh sungai. Hanif mengatakan kementeriannya akan menjadi rincian yang baik tentang apa yang terjadi pada Ciliwung Skin setelah banjir pada awal Maret.
“Ada pesta yang harus bertanggung jawab, misalnya Jaswit sebelumnya. Jaswit benar -benar berada di tengah sungai. Ini sangat berbahaya, ”katanya. (Gil/yoa)