
Jakarta, CNN Indonesia –
Hukum DPR (BALG) menyetujui Amandemen Keempat untuk RUU ke -4 dari 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba) untuk mengusulkan program DPR.
Sebanyak delapan atau kedua bagian pada pertemuan pleno Balega di DPR setuju bahwa RUU Minerba ditetapkan pada langkah berikutnya untuk dibahas oleh pemerintah sebelum diserahkan.
Pertemuan sebelumnya dijalankan selama lebih dari 12 jam dari 11.00 hingga 23.14 WIB Senin (1/20) atau sehari sebelum pembukaan DPR.
“Selain itu, kami meminta persetujuan untuk pertemuan tersebut. Apakah hasil undang -undang untuk Amandemen Keempat untuk Pravo Nomor 4 dari 209 tentang penambangan berdasarkan peraturan dan peraturan?”
Meskipun tidak termasuk dalam daftar prioritas prioritas, DPR Baleg dengan cepat sepakat bahwa RUU Minera akan segera dibahas dengan pemerintah selama sesi berikutnya.
Beleg melegalkan bahwa draft Minerba Act telah dibuka berdasarkan keputusan Pengadilan Konstitusi (MK) No. 37/PUU-XIX/2021. Masih teks ahli, dikumpulkan oleh para ahli DPR Balega, juga menyertakan sejumlah simbol baru.
Dari 5 proposal untuk amandemen berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi, DPR Baleg menambahkan 9 tanda proposal baru. Dengan demikian, dalam teks ahli yang dikumpulkan oleh DPR Balege, ada total 14 tanda untuk proposal penyesuaian.
Atas dasar keputusan Mahkamah Konstitusi, 5 tanda diubah Bagian 17 A, 22 A, 31 A, 169 A dan 172 B. Pada saat yang sama, 9 tanda dari pandangan amandemen baru, yang merupakan bagian 51, 51 a, 51 b, 75, 104 c, 141 b, 173 a, 173 d dan bagian 174.
Dari jumlah tersebut, beberapa dari mereka sudah cukup untuk menuai meditasi. Diikuti oleh daftar: kategori WIP individu
Baleg DPR menunjukkan bahwa badan bisnis, koperasi, dapat dikeluarkan dengan persetujuan penambangan untuk penambangan (WIP) kepada perusahaan swasta. Penawaran dinyatakan dalam proposal untuk Bagian 51.
WIP nantinya dapat dirilis dengan lelang atau memberikan prioritas berdasarkan beberapa faktor seperti kemampuan manajemen keuangan.
Pada artikel berikutnya, yang merupakan bagian 51 A, RUU Minerba menunjukkan bahwa WIP juga dapat diberikan prioritas untuk pendidikan tinggi.
Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa Wakil Ketua Parlemen Balega mengatakan bahwa proposal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pendidikan tinggi. Kampus ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
“Kami memahami bahwa universitas kami di masa depan harus menjadi PT yang meningkatkan kualitas,” katanya di tepi konferensi pada hari Senin (1/20).
Kemudian, WIP untuk pendidikan tinggi harus memperhitungkan jumlah faktor, salah satunya memenuhi jumlah minimum persetujuan B dan memiliki potensi untuk meningkatkan layanan pendidikan sosial.
WIP prioritas prioritas
Kemudian, dalam Bagian 51 B, Draft Minerba Act juga diusulkan untuk memberikan WIP untuk bisnis swasta melalui prioritas.
Ini dilakukan dengan berfokus pada pekerja rumah, jumlah investasi, memenuhi rantai distributor di rumah dan di luar negeri.
Secara khusus, draft Minerba diberlakukan oleh bagian dari Lisensi Bisnis Pertambangan Khusus (IUPK) kepada organisasi keagamaan melalui entitas bisnisnya. Selain organisasi keagamaan, IUPK juga akan lebih suka gelandangan dan BUMD.
Sebelumnya hukum dinyatakan dalam nomor 76 dari 2024
“Sehubungan dengan peningkatan kesejahteraan sosial, WIPK berasal dari bekas area bisnis PKP2B yang dimiliki oleh organisasi sosial,” kata Bagian 5A (1) di nomor 76 tahun 2024. (FR/UGO/TR)