
Jakarta, CNN Indonesia –
Medali emas, organisasi Kim Soo-hyun, membantah tuduhan almarhum keluarga Kim Sae-Ron bahwa mereka meminta kompensasi mengemudi dalam situasi mabuk yang menghancurkan aktris tersebut.
Kim Sae-Ron terperangkap dalam masalah pada tahun 2022, ketika ia masih dilindungi oleh medali emas, organisasi Kim Soo-hyun juga dibentuk. Namun, kontrak tidak diperluas setelah insiden itu.
Badan itu menekankan bahwa Kim Sae-Ron tidak mengancam untuk membayar medali emas untuk membeli biaya penalti.
“Garosero Research Institute menuduh medali emas, organisasi Kim Soo-hyun, memaksa Kim Sae-Ron untuk membayar hutang yang berasal dari kasus mengemudi,” kata medali emas dalam sebuah pernyataan resmi, seperti yang dikatakan YTN Jumat (3/14).
“Namun, ini tidak benar, pada waktu itu, medali emas melunasi sisa hutang yang tidak bisa dibayar,” lanjutnya.
Badan mengevaluasi total penalti dan biaya kompensasi yang dibayarkan oleh Kim Sae-Ron sebelumnya mencapai 1,14 miliar pendapatan atau sekitar Rp12,8 miliar (1 won = Rp11.2).
Mereka mengaku mencoba memfasilitasi biaya sehingga mereka memenangkan 700 juta. Namun, aktris itu dikatakan tidak dibayar karena situasinya sulit untuk kembali dan menghasilkan uang.
Medali emas mengatakan partainya akhirnya membayar gaji. Situasi keuangan yang dihadapi Kim Sae-Ron, klaim agensi, kemudian agensi dibuat untuk mencatat biaya hukuman dan kompensasi sebagai kerugian perusahaan.
“Meskipun dia mencoba, dia dikejutkan oleh kesulitan besar dalam melanjutkan karir aktifnya setelah insiden itu dan akhirnya dia tidak bisa membayar kembali hutang yang tersisa,” kata organisasi itu.
“Akhirnya, medali emas memutuskan bahwa dia tidak bisa lagi memenuhi tanggung jawab keuangan dan menulis utangnya sebagai kerugian pada bulan Desember 2023,” lanjut medali emas.
Organisasi ini juga mengungkapkan alasan mengirim surat formal ke Kim Sae-Ron. Medali emas mengatakan surat itu dikirim ke metode hukum.
Karena, jika tidak disebutkan secara tertulis, agensi khawatir bahwa biaya kompensasi benar -benar dianggap sebagai pelanggaran kebijakan hukum.
“Ini bukan upaya untuk mengurangi pembayaran, tetapi langkah -langkah prosedur untuk mengkonfirmasi bahwa pinjaman secara resmi dihapus,” kata organisasi itu.
“Selain itu, jika hutang dimaafkan, ada risiko membayar penghargaan pajak untuk jumlah yang diberikan,” lanjutnya.
Lanjutkan ke yang berikutnya …