
Jakarta CNN Indonesia –
Para anggota Komisi Hasanudin DPR I TB mengatakan partainya memberikan kesempatan untuk memperluas perubahan dalam beberapa artikel dalam Amandemen Hukum # 34 tahun 2004 tentang TNI.
Dewan Perwakilan Rakyat, saya belum mengatur jadwal untuk diskusi tentang Amandemen Undang -Undang, bahkan jika pemerintah mengirim surat Presiden (terkejut) untuk dibahas sebagai Hasan.
“Mungkin ada perubahan dalam artikel atau lebih dan lainnya, dinamika akan berlanjut dalam prosesnya. Ibu akan bekerja antara komisi I Punja dan ibu pemerintah.”
Pada saat yang sama, Parlemen dan pemerintah mengklaim bahwa tidak ada perubahan terkait dengan perubahan dalam artikel tentang RUU TNI untuk diskusi sebelumnya. Dua prioritas adalah Bagian 47 dan Bagian 53.
Bagian 47 dalam amandemen perluasan pos -pos sipil, yang mungkin dimiliki oleh tentara TNI yang aktif.
Bagian 53 dalam Amandemen Pensiun TNI selama 60 tahun dari 58 tahun asli.
Koreksi Pasal 47 dapat memberi para prajurit TNI kesempatan untuk digunakan di Angkatan Darat. Pada saat yang sama, pensiun tentara TNI dapat memengaruhi karier dan peringkat di TNI.
Saat ini Hasan mengklaim bahwa Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, yang belum saya selesaikan, karena masih kepala DPR setelah mengumumkan pertemuan lengkap pada 18 Februari. Namun, kesempatan untuk meningkatkan percakapan masih dimungkinkan.
“Informasi yang dapat saya tambahkan dan tidak terutama yang belum saya terima, karena ini masih dalam bimbingan DPR. Hanya ada dua artikel yang dikatakan jika saya tidak salah paham setahun,” katanya.
Artikel TNI Bill tidak perlu.
Selama kepala Pusat Partisipasi Internasional dan Diplomatik (CIDE) Anton Aliabbas memperkirakan perubahan 2 artikel dalam Bill TNI pada saat itu tidak diperlukan dan segera.
Anton berfokus pada konsep perang modern yang terkait dengan dunia maya dan ruang. Meskipun komandan TNI telah mencapai berkali -kali. Faktanya, Anton mengatakan bahwa kedua konsep tidak dibahas dalam RUU TNI saat ini.
“Sangat mendesak ketika ini dikurangi menjadi dua artikel. Diskusi tentang bidang Badan Sipil, pensiun yang tidak perlu,” kata Anton dalam sebuah wawancara di Prime Plus CNN Television Program, Kamis (20/2).
(Thr/Child)