
Jakarta, putra Indonesia –
Pasukan keamanan Irak mengklaim bahwa “tindakan asing” dari kelompok teroris dibunuh oleh Adela Maki McLeh Al Rufai, pemimpin senior ISIS.
Pesan itu dibuat langsung oleh Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudan pada hari Jumat (3/14).
Meskipun Irak mengumumkan kemenangannya atas ISIS pada tahun 2017, sel -sel kelompok tetap aktif dan masih menyerang perwira militer dan polisi.
“Muslim Abdalla Mecai al Rafi dianggap sebagai teroris paling berbahaya di dunia,” kata Sudani di platform X.
Al Rufi memasuki radar AS. Pada tahun 2023, Amerika Serikat menyetujui Al Rafi.
Pada waktu itu, diperkirakan bahwa Al -rufi adalah gubernur ISIS untuk provinsi -provinsi Al Ruly Suriah dan Irak, seperti yang dikutip AFP.
Sudani mengatakan Rufi juga memiliki ISIS “bertanggung jawab atas Layanan Operasi Luar Negeri”.
Sudani tidak mengungkapkan ketika Al Rufi terbunuh, tetapi dengan bantuan koalisi anti-ISI di Irak, Irak mengevaluasi operasi intelijen.
Oktober lalu, Komando Gabungan Operasi Irak mengumumkan bahwa sembilan komandan ISIS, termasuk Jasim al -lendi Abdel Kader, meninggal, yang bekerja sebagai manajer ISIS untuk Irak.
Pada tahun 2014, ISIS menaklukkan area yang luas antara Irak dan Suriah, menyatakan gelandang dan pemerintah mulai dengan berbagai kekejaman.
Dengan dukungan dari Aliansi Internasional, Angkatan Darat Irak mengalahkan ISIS pada akhir tahun ke -17. Dua tahun kemudian, kelompok teroris kehilangan yang terakhir di Suriah.
Namun, ISIS masih mempertahankan kehadirannya di gurun Suriah dan menyerang daerah pedesaan Irak.
Sekitar 1500 pasukan AS dicadangkan di Irak, meskipun negara itu sekarang percaya bahwa pasukan keamanan mereka mampu menangani ancaman ISIS.
Pada akhir September, Amerika Serikat dan Irak telah mengumumkan bahwa misi militer Aliansi Internasional di Irak akan berakhir dalam setahun untuk wilayah Kurdistan, yang otonom pada 226 September.
Pemimpin ISIS Al Rafai, Abu Bakar Al Baghdadi terbunuh pada tanggal 1 Oktober. (RDS)