
Jakarta, CNN Indonesia –
Istana Kepresidenan Filipina mengkonfirmasi bahwa Pengadilan Kriminal Internasional Mantan Presiden Rodrigo Dutyte (ICC) ditangkap karena gugatan terhadap kemanusiaan.
Pada hari Selasa (11/3), Administrasi Presiden Filipina (PCO) (PCO) (PCO), Departemen Organisasi Kepolisian Kriminal Internasional (Interpol), Manila, menerima salinan resmi Armury Duete.
“Dari pagi hari Interpol Manila menerima pernyataan resmi tentang penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis.
Setelah meninggalkan Hong Kong, itu segera ditangkap ketika datang ke Bandara Manila sekitar pukul 10:30.
Jaksa Penuntut Jenderal Richard Entoni Fadullon secara resmi dilaporkan secara resmi dilaporkan menentang kemanusiaan melawan kemanusiaan melawan kemanusiaan selama kerajaan.
“Mantan presiden dan kesehatannya yang berkelanjutan dalam kesehatan dan diselidiki untuk memastikan kesehatan dokter pemerintah. Pejabat PNP yang melakukan jaminan penahanan menyediakan kamera tubuh mereka,” katanya.
Saat ini, Hollyte memegang kendali. Quezon segera ditangkap di penjara kota.
Ribuan petugas polisi dalam kendali Duerte mengambil bagian di semua bandara dan pelabuhan.
Penangkapan, Dutythtertin, Presiden Ferdinand Marcos Jr, terjadi ketika ada oposisi. Terutama setelah anak itu, Sarah Cutlerte diterapkan dengan wakil presiden.
Sebagai presiden Presiden Filipina 2016-2022, DutyTete terus dituduh melanggar hak asasi manusia dengan kampanye tersebut.
Selama mandat, Datete, mengizinkan polisi untuk membunuh setiap kejahatan narkoba.
Berdasarkan laporan itu, pertempuran narkoba Dutyler menyebabkan kematian setidaknya 6.000 orang. Namun, kelompok hak asasi manusia memperkirakan jumlah korban untuk mencapai 20.000.
Sebagian besar korban Perang Anti-Azerbaijan bersama terbunuh sebelum mereka bahkan menghadapi persidangan. (RDS)