
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Mitchowo Subianto secara resmi meluncurkan bank emas atau Lingots Bank pada hari Rabu (26 Februari). Peluncuran ini merupakan langkah penting, karena untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia memiliki sistem perbankan emas.
“Hari ini, sebelum 80 tahun kemerdekaan, kebanggaan dalam sejarah, di Indonesia, di mana cadangan emas terbesar di dunia, akan ada bank emas,” kata Mr. Bohowo.
Pada langkah pertama, pemerintah menunjuk Bank Islam Indonesia (BSI) dan PT Pegadia sebagai pelopor dalam eksploitasi Banque d atau hanya diresmikan.
Kedua organisasi ini adalah anak perusahaan dari PT Bank Rakk Rakyat Indonesia (Persero) TBK atau BRI. Pegadia adalah anak perusahaan dari BRI dan anggota Ultra Micro Holding dengan Madani National Capital (PNM).
Demikian pula, BSI selalu dikaitkan dengan BRI. Di mana Bri memiliki bagian dari saham di BSI 15%. Untuk alasan ini, partisipasi yang dipimpin oleh BRI akan memainkan peran utama dalam manajemen bank emas.
Erick Thohir, perusahaan Menteri Negara (BUNM), mengatakan bahwa peluncuran Golden Bank adalah langkah besar bagi ekonomi nasional. Dia menyebut ini sebagai kisah luar biasa yang dicapai dengan dukungan penuh dari Presiden Mitchowo.
“Ini adalah kisah yang luar biasa berkat dukungan Presiden Mitchowo dan hari ini kita dapat memulai ekosistem nasional pasokan dan rantai perdagangan,” kata Erick.
Erick melanjutkan, bank emas ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa, menurut potensi luar biasa sumber daya alam. Faktanya, Indonesia memiliki cadangan emas terbesar keenam di dunia.
“Potensi SDA Indonesia luar biasa, termasuk emas, cadangan kami 2.600 ton atau keenam di dunia dan potensi lain di masyarakat, emas yang beredar 1800 ton,” kata Erick.
“Kami ingin mengundang mereka untuk percaya pada sistem keuangan resmi dan meyakinkan mereka bahwa ini adalah sistem keuangan yang aman,” kata Erick.
(Inh)