Jakarta, CNN Indonesia –
Ada beberapa kesalahpahaman tentang puasa intermiten. Kepercayaan ini, atau yang kemudian disebut mitos, sering kali dipercaya oleh masyarakat tanpa adanya bukti ilmiah.
Misalnya saja, berpuasa dalam jangka waktu yang lama akan membuat tubuh cepat kurus. , ada kepercayaan bahwa semua masalah kesehatan bisa teratasi dengan puasa intermiten. Ini semua adalah kesalahpahaman tentang puasa intermiten
Puasa intermiten mungkin merupakan salah satu diet paling populer di luar sana. Cara ini dinilai paling efektif untuk menurunkan berat badan dengan cepat.
Sayangnya, banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai puasa intermiten. Beberapa mitos bahkan perlahan menjadi fakta tanpa adanya bukti ilmiah.
1. Anda bisa berpuasa kapan saja
Mitos atau kepercayaan yang paling umum di masyarakat adalah Anda boleh berpuasa kapan pun Anda mau. Menurut NDTV, ini adalah keyakinan yang salah karena seseorang harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Ikuti rantai yang sudah dibuat sebelumnya. Jadi, puasa akan lebih baik dan Anda bisa segera mendapatkan hasil yang diinginkan. Puasa lebih lama = lebih cepat buang air besar
Banyak orang mengira bahwa puasa dalam waktu lama akan menyebabkan penurunan berat badan lebih banyak. Padahal, puasa berkepanjangan sangat berbahaya.
Dalam beberapa kasus, puasa berkepanjangan dapat menyebabkan disregulasi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA). Hal ini dapat menyebabkan stres, berdampak negatif pada kortisol, dan menyebabkan penambahan berat badan.
Kondisi ini awalnya mungkin menimbulkan kerugian, namun kemudian menjadi stabil. Semua permasalahan kesehatan dapat teratasi
Puasa intermiten memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan. Misalnya saja refleks lambung, kembung, dan sembelit.
Namun, jika Anda menderita hipotiroidisme, sebaiknya hindari puasa. Jangan terbutakan oleh puasa intermiten atau berpikir puasa dapat menyembuhkan semua masalah kesehatan secara ajaib. (tst/abad)