Jakarta, CNN Indonesia —
Investasi saham kini tengah digemari berbagai kalangan, termasuk generasi milenial bahkan generasi Z sebagai investor pemula.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investasi baru meningkat menjadi 744.000 per September 2024. Secara keseluruhan, 79 persen penduduk negara ini kini merupakan investor muda.
Andy Nugroho, perencana keuangan di Partner Plan Education (MRE), menguraikan beberapa manfaat berinvestasi saham. Pertama, Produk ini memiliki potensi pengembalian yang lebih tinggi dan lebih cepat dibandingkan dengan produk deposito atau obligasi.
Kedua, Dividen biasanya dibagikan setahun sekali. Ketiga, perdagangan saham kini mudah dilakukan melalui ponsel.
Investasi yang cocok untuk pemula antara lain saham-saham blue chip dan emiten yang memiliki fundamental bagus dan volatilitas harga rendah.
“Jadi investor pemula tidak perlu terlalu kaget dengan fluktuasi harga,” kata Andy kepada fun-eastern.com, Jumat (25/10).
Pada saat yang sama, Budi Raharjo, perencana keuangan OneShieldt Financial Planning, mengatakan ada dua kemungkinan untuk berinvestasi saham. Dia mengatakan ada risiko permodalan dan ketidakpastian pendapatan dividen.
Dia mengatakan, harga saham bisa anjlok jika gagal memenuhi ekspektasi.
Dia menjelaskan, belum ada kepastian perseroan akan membagikan dividen tergantung pada tingkat profitabilitas usaha dan kebijakan yang dihasilkan dari keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Namun dibalik risiko tersebut, saham merupakan instrumen yang menawarkan imbal hasil yang tinggi dibandingkan potensi investasi pada instrumen lainnya, ujarnya.
Bagi pemula, Budi menyarankan untuk memulai dengan memilih saham di perusahaan ternama; Fundamental yang baik dan kinerja positif direkomendasikan sebagai langkah awal.
Sebab, kata dia, harganya anjlok karena adanya waktu beli, namun secara umum saham perseroan ini juga bisa rebound saat pasar pulih.
Tips Memilih Saham untuk Pemula
Pastikan Anda berinvestasi pada saham dan bukan uang sehari-hari.
Budi menegaskan, investasi saham bisa dimulai jika sudah siap. Sebab, saham tersebut bisa dibeli dengan nominal kecil.
“Meski dengan uang ratusan dolar, Anda bisa membeli 1 lot saham (100 lembar saham) perusahaan ternama. Namun, berinvestasi di saham berisiko dan memerlukan persiapan finansial yang matang,” ujarnya.
Karena itu, Uang yang digunakan untuk berinvestasi saham tidak boleh menjadi uang yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari; Ia mengingatkan agar nilainya tidak menjadi mata uang yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari, karena nilainya berfluktuasi dan banyak hal yang dapat mempengaruhi harga sewaktu-waktu.
Kelola risiko berinvestasi saham dengan pengetahuan yang memadai.
Budi memilih saham; memahami kekuatan dan risiko; Ia juga menekankan membangun portofolio dan memahami cara meminimalkan potensi kerugian.
“Karena butuh waktu untuk belajar. Yang terbaik adalah menyiapkan rekening dan dana khusus untuk pelatihan dan pembelajaran. “Kalau merugi, tidak akan kesulitan keuangan,” kata Budi.
Lanjutkan di halaman berikutnya…