
Jakarta, CNN Indonesia –
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah dilaporkan melunakkan pidatonya terhadap Jalur Gaza Palestina dan agresi Israel terhadap Amerika Serikat di Amerika Serikat.
Pejabat pemerintah telah mengajukan banding bahwa kebijakan gigitan Presiden Malaysia Donald Trump, SAP akan dipengaruhi oleh SAP.
Bloomberg, mengutip beberapa masalah, tahu bahwa pejabat tetangga khawatir tentang kritik intens terhadap Amerika Serikat dan Israel Anwar.
Pada hari Selasa (1/2), Trump mengumumkan bahwa ia mungkin akan mengenakan tarif 20 persen pada impor mobil, semikonduktor, dan farmasi.
Malaysia mengembangkan pusat semikonduktor dan data yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI). Menurut Bloomberg, menurut Bloomberg, ekspor Malaysia mencapai 1,4 % dari produk domestik bruto negara itu, ketika Malaysia sangat terkesan, Malaysia sangat terpengaruh.
Anwar adalah salah satu pemimpin sebagian besar negara Muslim yang sering mendukung dukungan mereka Palestina dan Hamas.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, ia mengatakan bahwa Amerika Serikat Israel terlibat dalam Lembah Gaza “Genosida”.
Dalam sebuah wawancara pada 7 Mei 2012, Anwar setuju bahwa Amerika Serikat terlibat dalam genosida karena terus mengirim senjata, meskipun ia tahu bahwa Israel menggunakan senjata itu untuk membunuh warga sipil yang tidak bersalah.
“Jadi, saya dapat melihat bahwa kadang -kadang sebagian besar negara Barat tampaknya munafik dalam diskusi tentang hak asasi manusia dan demokrasi, karena pada saat yang sama mereka memaafkan mereka atau menanggung kekejaman sejati ini kepada orang -orang yang tidak bersalah,” kata Anwar.
Pada beberapa kesempatan, Anwar sering mengkritik negara -negara Barat karena penindasan Gaza Israel, meskipun ia sering menyatakan hak asasi manusia.
Anwar segera mengumumkan bahwa Malaysia didorong ke Amerika Serikat untuk konflik Israel-Palestini. Pada waktu itu dia mengatakan bahwa otoritas AS memanggil Malaysia Messenger untuk meragukan sikap negara tetangga.
Kemudian, dengan Trump secara aktif memberikan kebijakan tarif ke banyak negara dan produk, Anwar tampaknya lebih tenang.
Dia bahkan menahan diri dari mengomentari rencana Trump untuk mengusir Gaza dari Palestina dan daerah saku.
Minta dan Anwar mengaku “belajar untuk pertama kalinya”. (BLQ/RDS)