Jakarta, Indonesia —
Sebuah teori baru menyerukan agar lubang hitam atau black hole menjadi pendorong utama alam semesta yang terus berkembang. Baca deskripsinya.
Para astronom telah menemukan bukti bahwa energi gelap, atau energi misterius yang mendorong percepatan perluasan alam semesta, kemungkinan besar ada hubungannya dengan lubang hitam.
Energi gelap membentuk sekitar 70 persen alam semesta dan diperkirakan muncul setelah Big Bang 13,8 miliar tahun lalu dan memicu pertumbuhan alam semesta.
Namun belum diketahui secara pasti di mana pasukan rahasia tersebut berada. Selama beberapa tahun, para astronom telah mengajukan teori radikal bahwa energi gelap dapat dilepaskan ke luar angkasa di jantung lubang hitam supermasif.
Namun beberapa astrolog menganggap anggapan ini mustahil.
Kini sebuah studi baru mengklaim untuk pertama kalinya menemukan hubungan antara kedua fenomena tersebut, yaitu paralel antara kepadatan energi gelap dan banyaknya lubang hitam seiring bertambahnya usia alam semesta.
Para peneliti mempublikasikan temuan mereka pada 28 Oktober di Journal of Cosmology and Astroarticle Physics.
“Jika Anda bertanya pada diri sendiri, ‘Di manakah di alam semesta kedua kita melihat gravitasi sekuat di awal alam semesta?’ profesor fisika Universitas Michigan, dari Live Science, Jumat (1/11).
“Ada kemungkinan bahwa apa yang terjadi pada inflasi terjadi secara terbalik, materi bintang raksasa menjadi energi gelap lagi selama keruntuhan gravitasi – seperti mini-Bang Bang yang diputar secara terbalik,” tambahnya.
Dengan membandingkan data industri materi gelap dan pertumbuhan lubang hitam pada berbagai tahap kehidupan alam semesta, para peneliti membuat pengamatan menarik ini.
“Kedua peristiwa ini berjalan beriringan – ketika lubang hitam baru terbentuk dalam kematian sebuah bintang masif, jumlah energi gelap di alam semesta meningkat secara langsung,” kata Duncan Farrah, salah satu penulis studi tersebut. profesor fisika di Universitas Hawaii.
“Hal ini semakin memperjelas bahwa lubang hitam adalah sumber energi gelap,” lanjutnya.
Jika terkonfirmasi, hipotesis ini dapat membantu memecahkan misteri yang berkembang dalam kosmologi.
Selama bertahun-tahun, para astronom telah menemukan bahwa alam semesta tampaknya mengembang dengan kecepatan berbeda-beda di mana pun Anda melihatnya. Masalah ini disebut tegangan Hubble.
Beberapa eksperimen mencoba mengkonfirmasi pemahaman terbaik umat manusia saat ini tentang dunia, sementara eksperimen lainnya mencoba membantahnya.
Meskipun ada hubungan nyata antara lubang hitam dan energi gelap, para astronom mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian, menggunakan Dark Energy Observatory (DESI) dan eksperimen lainnya, sebelum kesimpulan pasti dapat diambil.
“Pada dasarnya, apakah lubang hitam mewakili energi gelap, yang terhubung dengan alam semesta yang hidup, bukan lagi pertanyaan teoretis. Ini sekarang menjadi pertanyaan eksperimental,” kata Tarlé.
(lom/dmi)