
Jakarta, CNN Indonesia –
Keluarga Mat Solar telah menerima pembayaran untuk negara mereka yang digunakan sebagai jalan tol Serpong-Cinere, yang sebelumnya dipengaruhi oleh perselisihan dan dicegah dengan pembayaran kerugian.
Detikhot melaporkan Rabu (26/26), Pengadilan Distrik Tangerang menyerahkan kompensasi untuk pembangunan Jalan Tol Serpong-Cine untuk keluarga Solar Rp3,3 miliar.
Sementara itu, dengan perjanjian damai dengan Muhammad Idris alias Haji Idris sebagai partai yang sebelumnya bertentangan dengan keluarga Mat surya, ia menerima 30 persen dari Rp1,1 miliar.
“Saya berterima kasih kepada kolega ayah saya, Bibi Rieke yang membantu suara itu,” kata putra pertama Zonnemat, Idham Aulia, yang dikutip dari Detikhot.
“Yang paling penting adalah bahwa kita aman dalam kata -kata tertentu, kedamaian, kedamaian adalah hal yang paling indah. Damai adalah cara terbaik, jadi kita mengakhiri semua ini, terlepas dari apa itu,” jelasnya.
Dikompensasi melalui pengiriman yang terlibat dalam pengadilan Tangang karena masalah perselisihan adalah akhir dari menunggu lama untuk keluarga surya, karena masalah tanah muncul pada tahun 2017.
Selain itu, keluarga juga menghadapi perselisihan ini dengan Mat Solar, yang mengalami stroke pada tahun 2017 dan terus jatuh dalam kesehatan.
Sampai saat itu pada tahun 2024, Rieke Diah Pitaloka, komedian dalam seri Bajaji dan anggota DPR tiba untuk mengunjungi Mat Solar dan berbicara dengan polemik.
Namun sayangnya konflik tanah tidak siap ketika Mat Solar meninggal pada 17 Maret 2025. Rieke juga punya waktu untuk menangis karena dia tidak bisa menyelesaikan polemik sampai Mat Solar meninggal.
Pada 20 Maret 2025, Haji Idris dan keluarga terlambat dalam damai yang membuka hibah kompensasi.
“Pasti lebih bahagia dan lebih bahagia, ya, saya tersentuh, saya tidak berpikir terlalu cepat, dan itu cara yang aman bahwa kita berakhir,” kata Idham.
“Sudah (Sejarah Rike Diah Pitaloka), ya itu cukup tersentuh dan sedih, jadi akhirnya apa yang dia perjuangkan dan aku memperjuangkannya,” kata Idham.
Perselisihan komedian almarhum bernama Nasurllah dimulai dengan maksud mengembalikan nama negara itu. Negara yang dimaksud adalah 1.300 meter persegi awalnya dimiliki oleh Muhammad Idris alias Haji Idris.
Kemudian dikatakan bahwa Haji Idris menjual negara itu kepada Haji Rusli, tetapi itu anonim. Kemudian Haji Rusli menjual negara itu ke Nasrullah alias Mat Solar.
Mat Solar kemudian ingin membalikkan nama negara itu nama Haji Idris. Tetapi Haji Idris membela negara itu dan diminta untuk dibagi menjadi dua.
Bahkan, dilaporkan bahwa selama namanya, Haji Rusli terlibat sebagai saksi dan mengakui bahwa ia telah menjual negara itu ke Mat Solar.
Masalahnya lebih rumit ketika tanah 1.300 -square -foot dilanda penggusuran menjadi jalan tol yang dikenal sebagai Serpong pada 2017 (final)