
Jakarta, CNN Indonesia –
Didoneesia (Kai) Didiek Hardantyo telah menemukan suaranya di sejumlah kereta api yang tidak membela bos karena kelayakan anggaran.
Dideek menyatakan bahwa ada perdebatan panas antara direktur kereta api di Kementerian Transportasi dan Komite Keselamatan Transportasi Nasional (NTSC).
“Ternyata efisiensi yang luar biasa, kadang -kadang para penjaga bagian itu dihormati,” kata Didek pada konferensi pers di Kementerian DP, Jakarta, pada hari Selasa (25/2).
Dia mengatakan bahwa sebagian besar waktu kereta api pasti memperlakukan petugas Kai. Namun, beberapa orang lain bertanggung jawab atas dewan lokal.
Dia meminta pihak berwenang setempat untuk memperbaiki ini. Dideek menekankan keamanan untuk semua pihak.
“Mereka, jika tidak ada perlindungan, itu ditutup karena tanggung jawabnya ada di pemerintah atau pemerintah daerah, itu harus bertanggung jawab untuk mendukung transisi ini,” katanya.
Sebelumnya, video pintu kereta api tidak dirawat oleh atasan. Video ini banyak dibahas dan terkait dengan efisiensi anggaran negara.
Presiden Prabowo Subianto mengurangi anggaran pemerintah Rp306,69 triliun. Prabowo bertujuan untuk melanjutkan RP750 triliun.
(DHF/CHR)