
Jakarta, CNN Indonesia –
Kelompok kerja di Carstenz Damai telah menangkap tujuh tersangka di jaringan senjata api dan amunisi di provinsi organisasi kriminal bersenjata (KKB).
Diketahui bahwa inspektur polisi Papua Patrige Renwarin melaporkan bahwa partisipasi tujuh pelaku adalah penyelidik hasil pengembangan internet yang telah diadopsi sebelumnya.
Patria mengatakan bahwa partainya sedang dalam operasi bersama bekerja sama dengan polisi regional polisi barat, polisi regional di timur dan polisi regional DIY. Tujuh yang dicurigai ditangkap, TW, MH, MK, P, ES dan AP ditangkap.
“Operasi ini adalah bagian dari upaya serius untuk memberantas penyelundup senjata ke daerah papue. Kami tidak akan menyediakan ruang bagi mereka yang mencoba menyediakan kelompok bersenjata,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Selasa (11/3).
Dia melaporkan bahwa penangkapan tujuh terdakwa dilakukan pada periode 6 hingga 9 Maret 2025.
Berdasarkan perannya, ia mengatakan bahwa julukan yang dicurigai Jas ditugaskan untuk memberikan uang dan mengoordinasikan pembelian senjata untuk anak perempuan Jaya KKB.
Tetapi bagi TW yang dicurigai, ini adalah tugas untuk membeli dan menyelundupkan senjata dari East -java ke Papue. Kemudian EC bertindak sebagai agen penyimpanan senjata dan amunisi di Manokwari.
“Mahkamah Konstitusi bekerja sebagai manajer dalam menciptakan senjata api domestik di Bojonegora, Jawa Timur dan P dan membantu menguji dan menguji efisiensi senjata di Bojonegora, Timur,” katanya.
Dalam hal ini, Patrige mengatakan bahwa para penyelidik menyita 17 tembakan, yang terdiri dari 6 barel panjang, 6 barel pendek dan 5 set. Selain itu, ada 3.573 item amunisi untuk kualitas yang berbeda.
Tidak hanya itu, dalam bentuk dua bom, ia juga menemukan peralatan gabungan dalam bentuk mesin bubut, penggilingan, pengelasan listrik, kompresor dan bahan peledak.
“Serta bahan senjata dalam bentuk magasin, popor, senjata gabungan dan dokumen dukungan lainnya. Kemudian uang tunai Rp369 juta,” katanya.
“Petunjuk ini ditemukan di berbagai tempat, termasuk rumah tersangka di Bojonegora, Sleman dan Manokwari, serta dalam pipa kompresi yang telah diubah untuk menguji tes dermaga,” tambah Patria.
Untuk tindakan mereka, para tersangka dituduh sesuai dengan Pasal 55 sesuai dengan Pasal 55 sesuai dengan Pasal 1 Hukum Luar Biasa.
Sebelumnya, Patraige meyakinkan bahwa senjata api dan amunisi dijamin ketika mereka akan dikirim ke organisasi kriminal bersenjata Pancak Jaya (KKB), Pindad.
“Memang benar bahwa PT Pindad menghasilkan enam tembakan dan 882 amunisi dengan kualitas yang berbeda, tetapi untuk jaminan lebih lanjut bahwa pemantauan akan diperiksa oleh Badan Forensif,” kata Patrige Renwarin di Jayapari (8/3) pada hari Sabtu.
Enam senjata api yang terdiri dari empat barel pendek dan dua barel panjang dan 882 amunisi dengan kualitas berbeda disediakan pada Kamis malam (6/3) di jalan Trans Papua di jalan Jayapura-Wamen tepat di Keero Regency, Papua.
Pelaku adalah penghentian xviii Kauasara di -papua barat, yuni enibi. (TFQ/anak)