Jakarta, CNN Indonesia —
PT Pertamina (Persero) resmi menambah 40 titik operasi BBM Satu Harga. Penyelenggaraan penyaluran BBM satu harga dari 40 titik terbesar berada di klaster Maluku-Papua sebanyak 14 titik, klaster Sulawesi-Nusa Tenggara 12 titik, klaster Kalimantan 7 titik, dan klaster Sumatera 7 titik.
Klaster Minyak Harga Tunggal Klaster Maluku-Papua diluncurkan oleh Wakil Menteri ESDM Ulliot bersama Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Reeva Siyahan dan Kepala BPH Migas Erica Retnovati. Terminal BBM Ternet, Maluku Utara, Rabu (30/10).
Reva Siyahan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, mengatakan Program BBM Satu Harga merupakan bukti nyata komitmen dan kehadiran Pertamina untuk menjamin akses energi yang terjangkau bagi masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan eksternal).
Peluncuran 40 lembaga penyalur BBM harga tunggal ini merupakan bagian dari misi berkelanjutan Pertamina untuk menjamin akses, keterjangkauan, dan penerimaan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia, kata Riva.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erica Retnovati mengatakan BPH Migas akan terus mengelola program harga minyak yang berdampak besar bagi masyarakat yang tinggal di pelosok tanah air sebagai sebuah program.
“Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2016, kami diberi tanggung jawab pengelolaan pelaksanaan Program BBM Harga Tunggal dengan menyelenggarakan suatu badan usaha yang bertugas membangun penyalur BBM Harga Tunggal di beberapa wilayah. area yang diatur. Kami memantau pelaksanaan pembangunan distributor sejak tahun 2017. “Harga minyak agar tujuan tersebut dapat tercapai,” kata Erica.
Senada, Wakil Menteri ESDM Ulliot mengatakan program harga BBM merupakan bentuk dukungan terhadap 17 program prioritas Presiden Prabowo-Gibran dalam Visi Asta Cita, salah satunya adalah mewujudkan swasembada energi.
Untuk itu, rencana harga BBM tunggal perlu ditempuh bersama-sama menyambut Indonesia Emas 2045. Elliott menegaskan, pemerintah akan terus berpartisipasi dalam penerapan BBM Harga Tunggal.
“Satu harga minyak akan memberikan banyak dampak positif yang bisa diraih oleh masyarakat. Harga minyak tunggal merupakan kebijakan pemerintah untuk memberikan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial di berbagai daerah,” kata Ulliot.
Vice President Komunikasi Pertamina Fudger Jocko Santoso mengatakan, terciptanya Minyak Satu Harga merupakan misi Pertamina untuk mewujudkan pasokan energi di wilayah eksternal, perbatasan, dan daerah miskin (3T).
“Pertamina terus membangun satu harga minyak secara terus menerus sejak tahun 2017 dan hingga saat ini jumlahnya sudah mencapai lebih dari 500 titik. Hal ini merupakan peran strategis Pertamina dalam mewujudkan ketahanan energi nasional yang merata di seluruh wilayah 3T,” kata Fudger.
Pertamina, lanjut Fadjar, akan terus mempercepat pengembangan minyak harga tunggal, termasuk meningkatkan infrastruktur pasokan energi untuk menjamin akses energi di wilayah 3T sesuai prinsip akses, ketersediaan, keterjangkauan, penerimaan, dan keberlanjutan.
Proses pendistribusian BBM satu harga menggunakan transportasi darat, laut, dan udara dengan menggunakan pesawat khusus bahan bakar. Pertamina ingin menjamin ketersediaan energi berkelanjutan, ujarnya.
Selain menjamin akses energi, Pertamina juga memastikan harga BBM terjangkau masyarakat. Dalam hal ini, Pertamina telah mengalokasikan anggaran untuk pendistribusian harga minyak agar harga dimana-mana sama dengan yang ditetapkan pemerintah.
Harga BBM yang tadinya Rp 30 ribu – Rp 100 ribu per liter kini serupa dengan daerah lain yakni Solar Rp 6.800 dan Pertalite Rp 10 ribu per liter.
(rea/rir)