Jakarta, CNN Indonesia —
Proses naturalisasi pemain timnas Indonesia berjalan lancar di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk memenuhi keinginan PSSI dan Shin Tae-yong, proses naturalisasi timnas Indonesia dipercepat untuk meningkatkan hasil.
Presiden Joko akan mengakhiri masa jabatannya pada Minggu (20/10) setelah 10 tahun memimpin pemerintahan Indonesia. Di tahun-tahun terakhir masa jabatannya, Jokowi berperan penting dalam menyetujui proses naturalisasi pemain di timnas Indonesia.
Berkat kompromi Jokowi dengan Kemenpora, PSSI, STY, Kemenkum HAM, DPR dan pemangku kepentingan terkait lainnya, proses naturalisasi timnas Indonesia berjalan lancar dan sukses.
Proses naturalisasi ini sebenarnya sudah dimulai pada masa kepemimpinan Mochamad Irawan alias Iwan Bule sebagai Presiden PSSI. Di bawah kepemimpinannya, PSSI sukses menaturalisasi dua pemain yang kini menjadi tulang punggung timnas yakni Jody Amat dan Sandy Walsh. Keberhasilan ini menjadi landasan percepatan naturalisasi pada era berikutnya.
Pada masa Erick Thohir menjabat Presiden PSSI, proses naturalisasi atau recall pemain asal Indonesia terus berlanjut. Tak hanya tren tersebut yang terus berlanjut, proses naturalisasi pun meningkat lima kali lipat pada era Erik Thohir dibandingkan era Ivan Bühler.
Hingga artikel ini diturunkan, sudah ada 16 pemain timnas Indonesia yang dinaturalisasi pada era Joko, terutama setelah kedatangan STY pada 2019.
Pemain naturalisasi antara lain: Marc Klok, Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Rafael Struick, Ivar Jenner, Justin Hubner, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Maarten Paes, Calvin Verdonk, Jens Raven, Eliano Reijnders dan Mies Hilgers.
Eric Tohir juga menyatakan, Presiden Joko Widodo mendukung penuh proses naturalisasi asalkan mengikuti aturan yang berlaku. Semuanya demi kemajuan timnas Indonesia.
“Presiden Joko sangat mendukung program naturalisasi. Beliau paham ini adalah salah satu cara untuk mengangkat prestasi tim nasional kita di kancah internasional. Presiden juga mengarahkan agar proses naturalisasi ini dilakukan secara transparan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. ” Eric.
Meski mendapat kritik, sebagian besar masyarakat menyambut positif kebijakan naturalisasi timnas Indonesia. Suka tidak suka, kehadiran pemain naturalisasi sangat meningkatkan performa timnas Indonesia.
Penambahan pemain naturalisasi sangat mempengaruhi peningkatan performa timnas Indonesia. Dalam pemeringkatan FIFA, Indonesia naik 44 level (dari 173 menjadi 129) sejak STY mengambil alih pada 28 Desember 2019. Masuknya STY juga bertepatan dengan dimulainya masa jabatan kedua Jokowi.
Masuknya pemain naturalisasi ke timnas Indonesia di era Joko juga menorehkan prestasi baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Timnas Indonesia memiliki banyak pemain naturalisasi di kancah internasional, seperti melaju ke Piala Asia 2023 setelah 18 tahun, mencapai 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya, dan Piala Asia 2024. Pertama kali mengikuti Piala Asia U-23, mencapai babak semifinal Piala Asia U-23, dan mencapai babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Saat ini Timnas senior Indonesia sedang bekerja keras untuk lolos ke Piala Dunia 2026 melalui jalur kualifikasi. Garuda akan tergabung di Grup C bersama Arab Saudi, Australia, Bahrain, China, dan Jepang pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. (Afrika/hari)