
Jakarta, CNN Indonesia –
Penangkapan Pemerintah Kota (PEMCOT), bencana banjir, permukaan air Sungai Batanghari setelah 15,01 meter, menghilangkan kondisi bencana banjir setelah peningkatan ketinggian air setelah 15,01 meter.
Walikota Jambi, Maulaa, dalam penjelasan tertulis di Jambinary pada hari Senin, pemerintah daerah (PEMA), banjir, banjir dan peluang luas, katanya.
Pemerintah kota mengoordinasikan potensi potensi bencana ini, TNI, Polri dan lembaga terkait lainnya.
Pemantauan intensif, pelatihan kelompok evakuasi dan mengurangi langkah -langkah untuk mengurangi logistik, masakan publik, dan tulisan -tulisan mendesak.
“Kami mengikuti arahan para pejabat untuk bersemangat dan meminimalkan risiko,” kata Maula.
Saat ini, diperingatkan dalam berbagai banjir untuk memantau dan mengevakuasi tim umum.
Pemerintah kota Jambi terus mengoordinasikan berbagai penurunan dalam penurunan untuk memastikan keamanan penduduk dan meningkatkan banjir dan memperluas banjir karena pembuangan air Sungai Batanghari.
Dianjurkan untuk segera melapor kepada masyarakat, khususnya di pantai pantai dan langsung dalam mode siaga dan segera dengan catu daya.
Diharapkan bahwa masyarakat memainkan peran aktif dalam upaya masyarakat untuk mempertahankan arah pemerintah, untuk mempertahankan arah pemerintah dan memantau arahan pemerintah untuk saling keamanan.
Air Sungai Batanghari, wilayah Ancol / Tanggo Rajo, didasarkan pada hasil pengurangan air manual (AWLR).
Jambi City Fire and Rescue Service (Damaran) pada 16 Maret 2025, penyelidikan pemeriksaan yang diperiksa sebesar 515 meter Jambi Posyankar Timur, orang yang mencapai 15,01 meter di 8:15 pagi, merayakan permukaan air dengan air.
Dengan situasi ini, peringatan peringatan adalah tentang banjir di jambi standby.
Pemerintah dan lembaga terkait terus memantau pengembangan permukaan air dan mengambil waktu tunggu untuk mengejar efek potensial yang lebih luas.
(Antara / Clay)