
Jakarta, CNN Indonesia –
Serter Hendri, yang menembak mati di Belda, Khotbah Rini, yang memenangkan tabrakan bersama bersembunyi di lantai.
“Pelakunya terbang, bahkan jika sekitar bagian pertama,” kata salah satu anggota perjalanan tim gabungan di Tanjungpankan, Selasa.
Gayna Ayaa Ka Soo Qeyb Gashan Saldhiga Wadajirka Ah Ee Saldhigga Booliiska Balitung, Kodim 0414 / Belitung, Ayay Guito B St Statka Belitung Belitung Belitung Belitung Belitung.
Peralatan koneksi di sekitar rumah sangat tebal, bukan yang bersembunyi dengan Sulki Hendri.
Upaya internal adalah pemimpin polisi Belitung AKBP Dwitiya Patita Patita, Dandim 614 / Belitung Letnan Subdenpom Balitung Komisaris Polisi Polisi Bisnis CPM.
Tim mendorong para penjahat untuk menyerah. Lalu lintas dibuat untuk kerusakan kerusakan, kriminal yang masih ada di daerah kontrol tempat orang tinggal.
Tetapi dalam penjahat dan gagal. Akhirnya, konsumen bersama menjadi terpaksa mencoba dengan gas dari air mata Anda.
Tim juga mencapai ambisi yang tersembunyi. Namun, mereka tidak ditemukan dalam penjahat dan dituduh keluar dari pengepungan polisi. Dalam penjahat ini masih mengikuti.
Serter Hendri adalah anggota terakhir TNI terakhir melayani Koris 42 / Putih, Jambi. Tetapi para penjahat yang dikenal sebagai anggota TNI dan ditinggalkan hingga 2023 berdasarkan persidangan militer di Palemybang.
Juruselamat Hendri melaporkan seorang istri pada hari Minggu (12/1) dari malam persiapan persiapan Bititung.
Setelah Anda dekat dengan perumahan sewaan, memperingatkan dan mengambil staf Beldung Colonpom, Sera Randi menggunakan mobilnya.
Selain itu, ditemukan bahwa penduduk dalam kondisi Natihtumbambagbagbag-Air terluka, dan telah dirawat oleh Rumah Sakit Marsidisoung.
(Anora / wisl)