Jakarta, CNN Indonesia —
Militer Iran mengumumkan sejumlah sistem radarnya rusak akibat serangan Israel di Teheran dan wilayah lainnya, Sabtu dini hari (26/10). Mereka juga mengatakan bahwa sebagian besar roket dan pesawat militer Israel telah ditangkap.
“Berkat operasi pertahanan udara negara yang tepat waktu, serangan itu menyebabkan kerusakan terbatas dan beberapa sistem radar rusak,” demikian pernyataan umum staf angkatan bersenjata, dikutip AFP, Minggu (27/10).
“Banyak rudal dicegat dan pesawat musuh dicegah memasuki wilayah udara negara tersebut,” tambahnya.
Para pejabat militer Iran mengatakan bahwa meskipun sistem pertahanannya sudah ada, pesawat-pesawat Israel terbuat dari rudal jarak jauh dengan hulu ledak yang sangat ringan yang dapat diluncurkan dari jarak jauh di dalam Angkatan Udara AS yang menjaga negara tetangga Irak.
Kini, mereka memprioritaskan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon. Namun, mereka bersikeras bahwa mereka mempunyai hak untuk membalas serangan tersebut.
“Sambil mempertahankan hak legal dan sah untuk merespons pada waktu yang tepat, Iran memprioritaskan pembentukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon,” katanya.
Sabtu dini hari, Israel melancarkan serangan udara ke pangkalan militer Iran, sebagai respons atas serangan Iran ke Israel pada 1 Oktober.
Rudal yang diluncurkan Iran pada 1 Oktober tersebut merupakan respons terhadap pembunuhan pemimpin politik Hamas di Teheran pada Juli dan pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut bulan lalu.
Iran mengatakan bahwa berdasarkan hak tradisionalnya untuk membela diri, yang juga termasuk dalam Pasal 51 Piagam PBB, Iran memiliki hak dan kewajiban untuk mempertahankan diri dari agresi Israel.
Pada Minggu pagi, empat tentara Iran tewas dalam serangan itu.
(grup/tsa)