Jakarta, CNN Indonesia –
Sabtu dini hari (26/10) waktu setempat, Israel menyerang Iran di beberapa tempat. Eelam, Khuzestan dan Teheran dilaporkan telah melakukan serangan oleh negara Zionis terhadap pangkalan militer.
Banyak pihak yang mengkhawatirkan kondisi fasilitas nuklir Iran yang sebelumnya menjadi sasaran serangan militer Israel.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan Israel “tidak mempengaruhi” fasilitas nuklir Iran.
“Para inspektur IAEA selamat dan melanjutkan pekerjaan penting mereka di Iran,” kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dalam sebuah pernyataan.
Grossi menyerukan kehati-hatian dan menahan diri dari tindakan lebih lanjut yang dapat membahayakan keselamatan nuklir dan bahan radioaktif lainnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pagi bahwa mereka telah melakukan serangan udara “spesifik dan tertarget” terhadap sasaran di beberapa wilayah Iran, termasuk fasilitas yang memproduksi rudal, sistem rudal permukaan-ke-udara dan angkatan udara Iran lainnya.
Kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim, melaporkan bahwa komando pertahanan udara Iran berhasil menangkis serangan Israel, dan menyebabkan “kerusakan terbatas”.
Pada hari Sabtu, militer Iran mengatakan empat tentara tewas dalam serangan Israel.
Militer Iran juga mengatakan pesawat tempur Israel menggunakan “hulu ledak yang sangat ringan” untuk menargetkan sistem radar perbatasan di provinsi Ilam, Khuzestan dan sekitar Teheran.
“Pesawat musuh dicegah memasuki wilayah udara negara itu dan serangan itu hanya menyebabkan kerusakan terbatas,” kata staf gabungan militer Iran dalam sebuah pernyataan.
David Albright, mantan inspektur senjata nuklir PBB, mengatakan citra satelit komersial beresolusi rendah menunjukkan serangan Israel menghantam kompleks militer Parchin yang luas di dekat Teheran, merusak tiga bangunan, termasuk dua bangunan tempat bahan bakar padat dicampur untuk mesin rudal balistik. (Wow)