Jakarta, CNN Indonesia —
Gagal mengamankan gelar juara MotoGP Malaysia 2024, Jorge Martin harus menyudahi balapan melawan Francesco Bagnaia di seri terakhir.
Martin saat ini memimpin klasemen pebalap MotoGP dengan 485 poin atau unggul 24 poin dari Bagnaia dengan 461 poin.
Sementara itu, masih ada perlombaan lain yang harus dilakukan. Dengan demikian, ada 37 nilai tinggi yang bisa diraih para atlet, termasuk Bagnaiya.
Jika Bagnaia mendapat skor tertinggi, maka balapan pabrikan Ducati itu akan mendapat 498 poin. Oleh karena itu, Martin perlu menambah minimal 14 poin agar sukses melampaui total poin rivalnya.
Jika Bagnaia mampu meraih 37 poin di babak final dan Martin mendapat 13 poin, maka gelar juara pasti akan menjadi milik pebalap Italia itu, karena ia memiliki gelar juara berturut-turut terbanyak.
Bagnaia sudah memenangi 10 balapan pada balapan MotoGP 2024, sedangkan Martin baru tiga kali menang.
Oleh karena itu, Martin harus meraih minimal 14 poin pada sesi sprint race atau full race di seri terakhir, seperti finis kedua di sprint race (9 poin) dan finis di urutan ke-11 di full race (5 poin).
Selain mencetak 14 poin, Martin punya cara lain untuk meraih gelar juara sepak bola pertamanya. Jika pembalap Spanyol itu bisa menyelesaikan sprint race sebagai pemenang, maka gelar juara pasti ada di tangannya.
Dengan 12 poin lebih banyak, Martin akan mencapai 497 poin. Sekalipun Bagnaia finis kedua dan langsung memenangkan perlombaan, dia masih akan memperoleh 34 poin tambahan, jadi dia akan mengumpulkan 495 poin, atau hanya kalah dua poin dari rivalnya.
Martin memiliki rekor hebat dalam balap sprint, karena ia memegang rekor kemenangan balapan sprint terbanyak, tepatnya tujuh.
Belum diketahui waktu dan tempat penyelenggaraan seri terakhir MotoGP 2024, Valencia yang berencana menjadi tuan rumah balapan terakhir seperti beberapa musim terakhir, tentu saja tidak bisa menjadi tuan rumah karena terendam banjir.
(tidak/tidak)