Jakarta, CNN Indonesia —
Aurora langka dengan warna yang sama dengan bendera Palestina menerangi langit, membuat para astronot NASA di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terpesona. Bentuk aurora ini tidak lepas dari terjadinya badai matahari.
Pada Kamis (10/10), langit menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Fenomena aurora yang diperkuat oleh badai geomagnetik besar mewarnai langit dengan sinar merah dan hijau yang bercampur hitam dari luar dan menciptakan warna mirip bendera Palestina.
Dan Pettit dan Matthew Dominik dari NASA adalah astronom yang beruntung menyaksikan peristiwa tersebut. Saat kejadian, mereka sedang menjalankan misi ke ISS.
Fenomena alam ini disebabkan oleh Coronal Mass Ejection (CME) Matahari. CME terjadi ketika sejumlah besar plasma matahari dan gravitasi dikeluarkan dari tata surya dengan kecepatan tinggi. Ketika plasma ini memasuki atmosfer bumi, ia menciptakan badai geomagnetik yang kuat, menciptakan aurora yang lebih besar dan terang dari biasanya.
Bagi Petit dan Dominique, aurora ini tidak hanya mengejutkan tapi juga sangat tidak terduga. Melalui media sosial X (dulu Twitter) pada Jumat (11/10), Petit menceritakan pengalamannya.
“Matahari terbit dan atmosfer menjadi merah. Luar biasa, tidak hanya terlihat dari Bumi tapi juga dari orbit,” tulisnya, Jumat (11/10).
Petit pun menceritakan bagaimana mereka membiarkan aurora menunggu, karena awalnya mereka melihat aurora itu biasa saja. Tepat ketika mereka hendak menyerah dan memutuskan untuk tidur, mereka tiba-tiba melihat aurora besar berwarna merah dan hijau.
“Kami hendak bersantai, tapi kemudian kami membuat kesalahan dengan melihat melalui jendela cungkup (modul observasi yang memungkinkan pemandangan lanskap lebih baik).” Pettit menulis dalam X.
“Fantastis adalah kata yang tepat.” katanya.
Petit juga menambahkan bahwa mereka tidak berada di atas aurora, melainkan berada di dalamnya.
Keindahan aurora yang menghasilkan warna merah darah menimbulkan efek seperti lampu neon raksasa di sekitar stasiun luar angkasa. Pettitt mengatakan ritme kamera saat mereka mengambil gambar dengan cepat membuat keindahan aurora semakin terlihat jelas.
Menurut Space, Petit dan Dominique diakui sebagai fotografer orbital yang andal. Mereka kerap membagikan foto-foto menakjubkan dari luar angkasa, termasuk pemandangan aurora dan kondisi cuaca ekstrem di Bumi.
Sebelumnya, Dominique membagikan foto Milton di dekat Floria pada Rabu (9/10). Gambar ini diambil dari jendela kapsul Crew Dragon Endeavour, kendaraan yang nantinya akan kembali ke Bumi bersama awak SpaceX Crew-8.
Meski Dominique dan Crew Dragon akan segera kembali, Petit masih memiliki waktu yang lama di ISS. Pettit tiba di ISS bulan lalu dengan pesawat ruang angkasa Soyuz bersama dua astronot Rusia.
(wnu/dmi)